Liputan6.com, Jakarta Hanya memiliki satu kaki tak menjadi penghalang semangat Jendi Panggabean untuk menjadi nomor satu. Jendi adalah atlet renang yang akan bertanding di ASEAN Para Games 2020 mendatang.
Semangatnya untuk kembali mengharumkan nama Indonesia terlihat dari giatnya ia berlatih. Seperti pada Kamis pagi (19/12/2019). Ia tampak berlatih bersama atlet lainnya di Kolam Renang Tirta Bhirawa Yudha, Solo.
“Persiapannya sudah 95 persen siap bertanding, karena ini sudah H-30,” kata Jendi usai latihan.
Advertisement
Sedang untuk target yang Jendi kejar adalah mempertahankan medali emas yang sebelumnya juga ia dapatkan saat pertandingan di Senayan, Jakarta. Sebelumnya, Pria kelahiran Pemalang, 10 Juni 1991 ini mendapatkan emas dalam Asian Para Games 2018 cabang olahraga renang nomor putra gaya punggung 100 meter.
Berenang di Sungai
Kemampuan berenang Jendi sudah terlihat sejak kecil, menurut Jendi ia sering kali berenang di sungai dekat rumahnya. Mulanya, ia terlahir dengan lengkap tanpa kurang sedikit apa pun. Namun, saat usia 12, ia mengalami kecelakaan motor dan harus rela diamputasi.
Hal ini tentunya tidak menjadi penghalang bagi Jendi untuk mengukir prestasi di bidang yang ia cintai yaitu berenang. Ia pun bisa membuktikan kemampuannya dan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda.
Advertisement
Beda Porsi Berlatih
Salah satu pelatih Jendi, Dinda Ayu Sekarjati menerangkan, dalam melatih atlet difabel seperti Jendi perlu ada penanganan khusus. Jendi yang masuk dalam kategori tuna daksa tidak mungkin diberi porsi latihan yang sama dengan ragam disabilitas dan tingkat kecacatan lainnya.
“Kita sebagai pelatih harus pintar-pintar membuat ragam latihan agar sesuai bagi mereka. Gak mungkin kita nyuruh Jendi lompat-lompat dengan porsi yang disamakan dengan atlet lain yang keadaannya tidak seperti Jendi,” ujar Dinda.