Sukses

Berbagai Tanda dan Gejala Cerebral Palsy

Tanda-tanda dan gejala cerebral palsy sebagai disabilitas gerak dapat bermacam-macam.

Liputan6.com, Jakarta Tanda-tanda dan gejala cerebral palsy sebagai ragam disabilitas fisik dapat bermacam-macam. Menurut mayoclinic.org, masalah gerakan dan koordinasi tubuh yang dialami penderita cerebral palsy antara lain tampak pada bentuk otot yang bermacam-macam. Ada yang terlihat terlalu kaku atau terlalu lemah.

“Otot-otot kaku dapat memiliki refleks yang berlebihan dapat juga memiliki refleks normal,” tulis Mayo Clinic.

Penyandang cerebral palsy juga dapat mengalami kurangnya koordinasi dan keseimbangan otot. Adanya getaran atau tremor dan gerakan-gerakan yang tidak disengaja. Pergerakan juga terlihat lambat.

Adanya keterlambatan dalam menguasai keterampilan motorik seperti berjalan, mendorong, duduk, atau merangkak. Penderita cerebral palsy cenderung mengandalkan satu sisi tubuh, contohnya ketika meraih sesuatu lebih sering menggunakan satu tangan atau menggeser salah satu kaki ketika merangkak.

2 dari 2 halaman

Sulit Berjalan

Memiliki kesulitan dalam berjalan, seperti berjalan dengan ujung kaki atau berjinjit, membungkuk, berjalan dengan lutut menyilang, berjalan mengangkang atau asimetris adalah salah satu tanda cerebral palsy.

Ketika anak memiliki produksi air liur secara berlebihan dan memiliki kesulitan saat menelan makanan, hal tersebut juga menjadi tanda-tanda cerebral palsy. Anak dengan cerebral palsy juga dapat memiliki kesulitan dalam menyedot atau memakan makanan.

Perkembangan kemampuan berbicara yang lambat dan kesulitan dalam berbicara serta sulit dalam belajar juga merupakan tanda anak dengan cerebral palsy.

Hal sederhana lainnya, misal ketika anak memiliki kesulitan dalam mengancingkan baju dan dan mengambil barang-barang dapat menandakan terganggunya motorik anak. Serta, gangguan kejang-kejang pun dapat mengarah pada tanda cerebral palsy.

Kelainan otak yang terkait dengan cerebral palsy mungkin juga berkontribusi terhadap masalah neurologis lainnya, termasuk sulitnya melihat dan mendengar, disabilitas intelektual, kejang-kejang, persepsi sentuhan yang abnormal, penyakit mulut, kondisi kesehatan mental, dan tak dapat menahan buang air kecil.