Sukses

Kelas Kecantikan untuk Disabilitas Garapan Laninka Terus Berlanjut, Mau Gabung?

Laninka Siamiyono adalah penemu gerakan Lipstik Untuk Disabilitas yang berhasil membuat kelas-kelas kecantikan atau beauty class.

Liputan6.com, Jakarta Laninka Siamiyono adalah penemu gerakan Lipstik Untuk Disabilitas yang berhasil membuat kelas-kelas kecantikan atau beauty class. Upayanya ini dilakukan guna merangkul seluruh wanita disabilitas agar mereka sadar bahwa mereka masih memiliki hak untuk tampil cantik.

Beauty class yang digelar oleh Laninka dapat terwujud karena bantuan seorang influencer bernama Kiki Siantar. Kiki, membantu menggalang dana untuk membuat ide Laninka menjadi kenyataan.

Dengan bermodalkan Instagram Story, Kiki berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp90 juta. Dengan dana tersebut Kiki dan Laninka berhasil menggelar tiga beauty class yang diperuntukan bagi wanita-wanita dengan disabilitas.

Dana itu dibelanjakan untuk peralatan make up, bingkisan, dan sewa tempat. Kelas pertama digelar di Kemang dengan peserta yang dikhususkan bagi penyandang tuna daksa. Tak kurang dari 25 orang peserta hadir. Kelas pertama ini digelar pada 2018 silam.

Di tahun yang sama, kelas kedua digelar. Kali ini diperuntukkan wanita-wanita penyandang disabilitas ragam tuna netra. “Antusiasme para peserta sangat bagus, bahkan banyak peserta yang bukan dari ragam disabilitas yang ditentukan ikut mendaftar. Mereka ikut datang di hari-H walau hanya dapat menonton,” kata Laninka ketika ditemui di Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Sedang, kelas ketiga digelar di Yogyakarta pada 2019. Kelas ini diperuntukkan wanita dengan tuna daksa. Sejauh ini, masih belum ada kelas untuk penyandang tuli, namun Laninka sudah merencanakan hal ini dari jauh-jauh hari “Sedang diurus,” katanya.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sama Sekali Gratis

Selain memberi manfaat bagi para wanita dengan disabilitas, kelas ini juga digelar secara cuma-cuma alias gratis. Di waktu dekat, tepatnya pada Maret mendatang Laninka akan menggelar kelas keempatnya. Kesempatan nanti untuk wanita disabilitas dan non-disabilitas mengusung tema inklusif.

Dalam proses pembuatan acara, Laninka mengaku tidak merasa kesulitan. Kiki dan kawan-kawannya yang bersedia menjadi relawan senantiasa membantu berbagai kebutuhan acara.

“Akhir-akhir ini mulai banyak wanita dengan disabilitas yang berani berunjuk gigi melalui bidang kecantikan. Saya bangga sekali, tapi saya gak berani mengklaim bahwa hal itu semata pengaruh dari saya,” pungkas Laninka.