Liputan6.com, Jakarta Hidup dengan kondisi fisik terbatas membuat Ian Parker tidak menyerah untuk menjalani kehidupan. Baginya, seni adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan dunia.
Meski mengalami kesulitan, Ian berhasil membuktikan ke dunia bahwa karyanya luar biasa dan patut diperhitungkan. Bahkan ia memiliki cara yang unik yaitu memegang kuas dengan mulut karena ia tidak bisa menggerakkan tangannya.
Melansir Metro.co.uk, Sabtu (4/12/2019), Ian menderita arthrogryposis multiplex congenita (AMC), suatu kondisi yang menyerang sendi atau otot. Efek yang ditimbulkan adalah sendi yang kaku atau keabnormalan pada otot. Seseorang dengan AMC memiliki tangan, kaki, atau anggota badan lain yang tidak bisa ditekuk.
Advertisement
Sejak kecil Ian telah menyukai seni dan selalu menggambar di sekolah. Ia belajar mengendalikan cat dan meningkatkan keterampilannya.
Bahkan ia belajar seni di sebuah universitas dan menyelesaikannya pada tahun 1993. Sejak saat itu, ia bekerja di Mouth and Foot Painting Artists yang merupakan sebuah komunitas yang mempekerjakan 33 seniman di Inggris.
"MFPA seperti koperasi sehingga kami melukis sepanjang tahun kemudian dijual. Saya sering menggambar kartu-kartu Natal meski suasana tidak seperti natalan tapi saya membayangkan salju dan robin," jelasnya.
Berkat kerja kerasnya, 34 lukisan karya Ian diterbitkan dalam sebuah buku anak-anak yang berjudul Danny's Dream, dengan peran utama seorang anak dengan disabilitas yang ditulis oleh Victor Margiotta.
Awalnya, Ian dan Victor berharap untuk menyelesaikan proyek dalam waktu satu tahun. Namun diluar harapan, mereka menyelesaikannya dalam waktu dua setengah tahun karena memastikan semua akurat.
Buku tersebut telah diluncurkan dan dijual di situs web Mouth and Foot Painting seharga 182.000 ribu.
"Buku ini memberikan efek yang positif dan sesuai dengan yang kami harapkan," katanya.
"Tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan sesuatu yang berbeda," kata-kata yang ditulis oleh Victor.
Penyandang Disabilitas Pertama Melukis Buku Anak-Anak
Ian adalah orang pertama dengan disabilitas yang terlibat dalam pembuatan buku anak-anak.
Buku yang berjudul Danny's Dream mengisahkan seorang anak lelaki yang merupakan atlet lari cepat di sekolahnya yang mengalami kecelakaan dan berpikir impian untuk meraih medali emas sudah berakhir. Tak putus asa, anak lelaki tersebut memilih menjalani dan mengubah perjalanan di hidupnya.
"Saya belum pernah melakukan hal sebesar itu sebelumnya, tetapi saya tidak perlu berpikir dua kali untuk itu. Ini adalah tantangan yang baru bagi saya," katanya.
Â
Reporter : Yuliasna
Advertisement