Sukses

NKCTHI, Rekomendasi Film Inklusif di Awal Tahun

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini disingkat NKCTHI adalah film garapan Angga Dwimas Sasongko yang rilis pada 2 Januari lalu. Film yang dibintangi Rachel Amanda, Rio Dewanto, dan aktor lainnya ini disebut-sebut sebagai film yang inklusif.

Liputan6.com, Jakarta Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini disingkat NKCTHI adalah film garapan Angga Dwimas Sasongko yang rilis pada 2 Januari lalu. Film yang dibintangi Rachel Amanda, Rio Dewanto, dan aktor lainnya ini disebut-sebut sebagai film yang inklusif

Film bergenre keluarga ini ditayangkan dalam acara nonton bareng teman netra dari Yayasan Mitra Netra bekerja sama dengan Kitabisa.com, Minggu (112/1/2020) siang di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat.

“Salah satu misi kita, bagaimana kita bisa bikin film yang aksesibel yang inklusif sehingga siapa pun bisa nonton di beberapa kota juga kita merilis tulisan di bawah film supaya teman-teman tuli juga bisa menikmati film ini,” kata Angga ketika ditemui sebelum acara dimulai.

Menurutnya, sinema itu bukan sensasi visual saja. Sensasi suara juga merupakan salah satu elemen terpenting dalam film. Dengan demikian, teman netra juga dapat turut serta menikmati film tersebut.

Film produksi Visinema Pictures ini dilengkapi dengan 7.1 dan detail suara yang dapat dimengerti oleh teman netra. Keterbatasan teman netra yang tidak bisa melihat visual dibantu dengan deskripsi yang diceritakan oleh para pembisik.

“Jadi apa yang mereka tonton, itu diceritakan secara verbal oleh pembisik sehingga mereka tetap bisa mengikuti ceritanya dan membangun theatre of mind lewat deskripsi  verbal yang dibisiki oleh volunteer ini,” ujarnya.

2 dari 2 halaman

Berencana Gelar Acara Serupa

Sejauh ini, Angga menambahkan, timnya belum menggelar acara untuk teman tuli, karena acara kali ini pun terhitung spontan dan jadwal promosi sedang padat. Upaya untuk membuat film inklusif tidak dilakukan di NKCTHI saja melainkan di film-film Visinema lainnya.

“Beberapa film visinema juga melakukan hal-hal yang sama dan tidak hanya melakukan sekali, kalau antusiasmenya ada kita bisa mengadakan lagi acara seperti ini,” kata Angga.

Sebagai insan perfilman Angga berharap, bioskop dapat menjadi tempat yang inklusif. Hal-hal yang dapat dilakukan di bioskop Indonesia di antaranya persebaran layar hingga ke daerah kecil. Konten inklusif yang bisa dinikmati semua orang pun harus diperbanyak.

“Misal menyediakan tulisan untuk teman tuli, pembisik untu teman netra, dan banyak bioskop yang menyediakan akses untuk difabel. Menurut saya masyarakat di peradaban modern ini harusnya menjadi masyarakat yang berkembang menjadi lebih inklusif untuk siapa saja. Saya sebagai sutradara dan Visinema sebagai perusahaan ingin berkontibusi dalam hal tersebut,” pungkas Angga.