Liputan6.com, Jakarta Seorang penyandang disabilitas bernama Christianto Kurniawan Chandra membagikan kiat-kiat menjaga semangat. Pria yang menyandang polio sejak usia 11 tahun ini terhitung aktif dalam berkegiatan.
Mulai dari kerja sebagai agen asuransi, sempat menjadi atlet tembak, touring bersama komunitas motor modifikasi, hingga menjadi relawan foto di ASEAN Para Games pernah dilakukan Chandra. Menurutnya, disabilitas bukanlah alasan untuk diam.
Baca Juga
“Kita harus bisa mengutamakan hal-hal yang bisa kita lakukan. Saya gak mau terlalu mikir hal-hal yang tidak bisa kita lakukan,” ujar Chandra ketika ditemui di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020).
Advertisement
Pria yang hobi makan dan nonton ini mencontohkan. Disabilitas adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa melakukan suatu hal sedang yang orang lain bisa. Misal, seseorang tidak bisa memanjat tebing sedang seseorang lainnya bisa.
“Kamu bisa saya tidak bisa ya itu hal biasa. Optimalkan apa yang ada, jangan cepat puas, cari peluang-peluang baru. Kalau kita tidak bisa adu otot ya kita adu otak. Kalau otak kita baik, asah lagi setajam mungkin. Buat saya hidup ini kesempatan, kita harus sambut semua kesempatan yang ada dengan antusiasme”.
Yakini Kekuatan Doa
Chandra menambahkan, tidak usah banyak keraguan dan ketakutan sebelum menjalani hal baru. Kiat lainnya adalah banyak berdoa. Pria yang juga aktif mengajar anak-anak berkebutuhan khusus ini meyakini betul kekuatan doa.
“Saat keluar rumah sakit saya sempat merasa kesulitan. Tapi saya berdoa agar Tuhan membantu saya untuk tidak merasa rendah, kecewa, tidak bisa melakukan apa-apa, dan doa itu manjur. Sejak itu saya kembali semangat,” ucapnya.
Hal yang perlu digarisbawahi dari pernyataan Chandra adalah jangan buang-buang waktu dengan mengurung diri di rumah saja atau pun menyalahkan orang lain dan sekitar.
“Karena itu enggak ada hasilnya nanti. Manfaatin waktu yang ada, berjuang. Karena kalau enggak berjuang, sama capeknya tapi hasilnya beda,” pungkas Chandra.
Advertisement