Sukses

Anggar Kursi Roda, Pilihan Olahraga untuk Difabel

Olahraga anggar telah berkembang dan bahkan dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Anggar kursi roda telah di kenal di Inggris dan mulai diminati para difabel.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga anggar telah berkembang dan bahkan dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Anggar kursi roda telah dikenal di Inggris dan mulai diminati para difabel.

Seperti dikutip dari laman disabilityhorizons.com, anggar kursi roda tidak memerlukan berbagai keterampilan yang sulit diakses difabel. Seorang difabel hanya dituntut untuk bisa duduk di kursi roda dan mahir menggunakan senjata.

Di Indonesia, anggar kursi roda baru dipertandingkan pada gelaran Asian Para Games 2018. Namun, kala itu atlet anggar kursi roda Indonesia, Saidah Akhmad belum berhasil maju ke semifinal setelah melawan atlet Thailand, Jirasinwanich.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Aturan Main Anggar Kursi Roda

Dalam permainan anggar kursi roda “Anda dapat menggunakan senjata yang berbeda seperti foil, epee atau pedang,” tulis Disability Horizons.

Pemain anggar kursi roda duduk di kursi roda tanpa berpindah. Pemain anggar harus memakai pakaian pelindung seperti jaket, celana panjang, masker dan sarung tangan khusus layaknya pemain anggar pada umumnya.

Poin atau hit dihitung saat dua persyaratan dipenuhi. Pertama, seseorang telah mendapatkan hak jalan dengan menjadi penyerang pertama, memblokir serangan lawan, dan mengambil bilah lawan. Kedua,  titik senjata mengenai lawan.

Anggar membutuhkan kelincahan, kekuatan dan wawasan strategis. Strategi yang berbeda dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan.

Itu sebabnya anggar bukan hanya tentang kekuatan, kelincahan dan kecepatan tetapi juga tentang strategi. Selain itu, pertarungan anggar yang bagus adalah pertarungan yang gerakannya menarik serta anggun.

3 dari 3 halaman

Olahraga Rekreasi atau Turnamen

Anggar kursi roda dapat menjadi pilihan olahraga rekreasi atau bahkan pertandingan. Pada Juni 2019 sempat digelar turnamen anggar kursi roda dalam Para Games Breda, di Belanda.

Dengan mengikuti turnamen, atlet dapat bertemu dengan pemain anggar lainnya. Mereka dapat saling mengobrol dan berbagi wawasan atau pengalaman.

Dalam anggar kursi roda, babak penyisihan kompetisi dikenal sebagai babak Poule (Pool). Sebuah pertarungan berlangsung hingga tiga menit. Pemenangnya adalah orang pertama yang mencetak lima hit. Setelah itu, pemenang putaran poule lolos ke babak eliminasi (Knock out).

Babak knock out berlangsung hingga sembilan menit, dibagi menjadi periode per tiga menit. Pemenangnya adalah orang pertama yang mencetak 15 hit.

Selain mengasah ketangkasan strategi, anggar kursi roda juga dapat menjaga mobilitas tubuh. Anda tertarik mencobanya?