Liputan6.com, Jakarta Victoria dan Joseph kaget ketika mendapati anaknya lahir dengan gangguan langka yang disebut lymphatic malformation atau cystic hygroma. Gangguan ini menyebabkan disabilitas fisik yang telihat jelas pada wajah dan leher yang bengkak.
“Ini pertama kalinya saya melihat yang seperti ini bahkan dokter bilang mereka tak pernah melihat yang seaneh ini sejak 10 tahun terakhir,” ujar Joseph pada Barcoft TV.
Lymphatic malformation sudah terlihat sejak di dalam kandungan melalui USG. Saat mengetahui itu, Victoria mengaku takut dan tak tahu apa yang harus ia lakukan. Menurut rarediseases.org, ini adalah gangguan pada sisistem limfatik atau saluran getah bening yang umumnya menyerang bagian kepala dan leher.
Advertisement
“Saat pertama melihatnya, aku tidak menangis, aku tidak marah karena dia adalah bayiku. Tapi kami tidak tahu apa yang dia butuhkan dan perawatan apa yang harus dilakukan karena ini sangat langka. Hanya terjadi satu kali dalam 4000 kelahiran,” kata Victoria.
Kini Gavin berusia 18 bulan, ia tumbuh menjadi bayi yang ceria. Kata Victoria, orang-orang selalu bilang bahwa bayinya adalah bayi paling bahagia karena ia selalu tersenyum dan tertawa.
Simak Video Berikut Ini:
Angga Tribuana Putra. Disabilitas tuna daksa dan tuna rungu ini punya prestasi tingkat dunia. Walau hanya memiliki satu jari yang benar-benar berfungsi dengan baik, Ia pernah juara 2 di turnamen esports di Mumbai, India. Kini ia sedang mengikuti turn...
Menumbuhkan Kesadaran
Pasangan ini mengaku awalnya kebingungan bagaimana cara menangani anak mereka. Namun, lama kelamaan mereka menerima keadaan dan mulai melihat Gavin seperti anak lainnya tanpa kekurangan.
“Orang-orang banyak menghampiri dan bertanya kondisi yang disandang Gavin. Saya menjelaskannya pada mereka. Tanya saja, saya tidak keberatan, saya ingin mengembangkan kesadaran tentang kondisi Gavin,” kata Victoria.
Mereka membagikan petualangan medis sang anak di media sosial. Segala perkembangan, perawatan sehari-hari, dan apa saja yang mereka lakukan untuk mengurus Gavin dibagikan guna meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Kami membagikan hal tersebut karena siapa tahu ada orang tua di luar sana yang memiliki anak dengan kondisi yang sama. Banyak ibu yang bertanya pada saya dan saya berharap mereka tidak seputus asa kami saat pertama melihat Gavin,” pungkasnya.
Advertisement