Sukses

Model dengan Kaki Palsu Ini Buktikan Tidak Ada yang Tidak Mungkin

Amanda Lopez (29) lahir tanpa kaki dan jari namun keadaan tak menghentikannya untuk menjadi model. Amniotic Band Syndrome yang disandang membuat jari dan kakinya tidak berkembang selama dalam kandungan.

Liputan6.com, Jakarta Amanda Lopez (29) lahir tanpa kaki dan jari namun keadaan tak menghentikannya untuk menjadi model. Amniotic Band Syndrome yang disandang membuat jari dan kakinya tidak berkembang selama dalam kandungan.

Gangguan ini adalah kondisi di mana cairan ketuban yang disebut amnion kurang jumlahnya. Cairan tersebut berfungsi untuk perkembangan tubuh janin.

Beberapa anggota tubuh yang tidak terbalut amnion pada akhirnya tidak berkembang secara sempurna. Akibatnya bayi lahir dengan disabilitas fisik.

“Ini tidak mudah baginya, SD, SMP, SMA tidaklah mudah baginya. Tapi ia tetap mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan tak pernah membiarkan apa pun menghentikannya,” kata sang ayah Manuel pada Barcoft TV.

Sehari-hari, Amanda dapat melakukan segala sesuatu dengan mandiri. Dengan kaki buatan ia bahkan mampu berjalan di panggung peragaan busana pertamanya.

“Fashion sangat berarti besar bagiku. Belanja memberiku perasaan yang tak bisa kujelaskan. Ku rasa apapun disabilitas yang disandang akan membuat seseorang lebih kuat. Karena aku melakukan sesuatu tanpa memikirkan bahwa aku tak bisa melakukannya,” ujar Amanda.

Perempuan asal Florida ini mengaku senang memiliki kaki palsu. Dengan itu ia dapat berdiri dan mengambil barang yang ia butuhkan. Bahkan ia dapat menendang dengan gayanya sendiri.

“Aku melakukan yang terbaik dengan apa yang kupunya.”

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Impian Terbesar

Salah satu impiannya adalah memiliki ruang penuh pakaian. Dunia mode betul-betul membuatnya tertarik dan sesuai dengan minatnya. Seperti tampak dalam tayangan Barcoft TV, kamarnya penuh dengan pakaian yang digantung.

Sedang, impian terbesarnya adalah menjadi pengarah mode para selebriti. “Aku tak pernah melihat pengarah mode selebritis yang menggunakan kaki palsu.”

Untuk lebih dekat pada impian tersebut, perempuan berambut panjang ini mengikuti sebuah peragaan busana lokal yang disebut Snatchin Tribe. “Aku benar-benar gugup, aku tak ingin melakukan kesalahan.”

Penampilannya malam itu berjalan dengan baik. Gaun gemerlap dengan rok hitam panjang membuatnya percaya diri. “Aku ingin kesempatan ini terbuka untuk orang lain sepertiku.”

Kecintaannya terhadap mode juga ia curahkan di Instagram pribadi. Foto-fotonya dalam berbusana dibagikan dengan keterangan tentang apa yang ia pakai. Dengan demikian, ia berharap orang-orang lebih mengetahui cerita hidupnya.

“Segalanya mungkin terjadi, secara harfiah segalanya, jangan biarkan disabilitas menghentikanmu,” pungkasnya.