Sukses

Masker Khusus Penyandang Tuli untuk Lancarkan Komunikasi di Masa Pandemi Corona COVId-19

Ashley Lawrence, mahasiswi Eastern Kentucky University di Richmond, Kentucky, Amerika Serikat (AS) jurusan pendidikan membuat inovasi masker untuk penyandang tuli.

Liputan6.com, Jakarta Ashley Lawrence, mahasiswi Eastern Kentucky University di Richmond, Kentucky, Amerika Serikat (AS) jurusan pendidikan membuat inovasi masker untuk penyandang tuli. Masker ini dibuat mengingat langkanya ketersediaan masker selama pandemi COVID-19, terlebih untuk penyandang disabilitas.

Ashley menyadari, masker menjadi kebutuhan semua orang. Sedang, masker medis diutamakan untuk tenaga kesehatan. Di sisi lain, ia sulit menemukan masker khusus untuk teman tuli di pasaran. 

"Jadi sebelum pandemi, masker untuk teman-teman tuli sudah dibuat dan dijual agar mereka punya akses untuk membaca bibir," tulis Ashley lewat unggahan akun Facebook-nya seperti dilansir dari CBS News, Senin (7/4/2020).

"Namun, karena kelangkaan masker, banyak yang membuat masker sendiri. Jadi, saya berpikir kenapa tidak membuat untuk mereka (teman tuli) juga? Ini cara untuk tetap sehat di rumah," lanjutnya.

Ashley kemudian memutuskan membuat sendiri masker kain yang dilengkapi bagian transparan di sekitar mulut. Area transparan ini berfungsi memudahkan proses membaca gerak bibir bagi para teman tuli.

Simak Video Berikut Ini:

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Tidak Halangi Ekspresi Wajah

Salah satu cara teman tuli berkomunikasi adalah dengan membaca ekspresi wajah. Masker dengan bagian transparan di area mulut disebut membuat ekspresi wajah lebih jelas.

Sejak diluncurkan, proyek Ashley Lawrence menerima tanggapan positif. Banyak komunitas yang sudah meminta untuk mendapatkan masker khusus tersebut.

Selain itu, Ashley juga membuka penggalangan dana lewat Go Fund Me untuk biaya pembuatan dan pengiriman masker bagi yang membutuhkan.

Sayangnya, karena tingkat permintaan makin tinggi, Ashley menyebut dirinya dan tim tak mungkin memproduksi semua masker. Namun, sebagai ganti, ia berjanji akan mengunggah pola dan tutorial membuat masker sendiri ke internet, termasuk di media sosial.