Sukses

Jelaskan Soal Disabilitas di TikTok Membuat Kesehatan Mental Gadis Ini Membaik

Paige Layle, perempuan penyandang autisme yang dipuji setelah menjadi viral di TikTok karena menjelaskan tentang disabilitas tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Paige Layle, perempuan autisme yang dipuji setelah menjadi viral di TikTok karena menjelaskan tentang disabilitas tersebut. Ia berharap orang akan berhenti memiliki stereotip yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Baru-baru ini gadis usia 19 ini mengunggah serial video empat bagian di TikTok. Ia menjelaskan bagaimana autisme memengaruhinya padahal banyak yang mengira dia tidak memiliki disabilitas apapun, melansir People.

"Saya mendapatkan banyak perhatian karena saya cantik, tidak ada yang salah dengan saya, jadi saya ingin menunjukkan bahwa disabilitas itu beragam," kata Layle kepada BuzzFeed.

Gadis asal Ontario, Kanada, AS ini melihat video TikTok lain yang menampilkan orang-orang mengolok-olok mereka yang hidup dengan autisme maka dari itu ia memutuskan untuk mengambil tindakan dan membuat video yang mendidik.

"Saya merasa seperti banyak orang yang tidak mengerti autisme.”

Video TikTok tersebut telah dilihat sebanyak 8,5 juta kali. Layle juga mengunggah dua video lainnya di halamannya, satu membahas gangguan mental sementara yang lain berjudul "buku harian autisme." Keduanya telah dilihat ribuan kali.

Selain mendidik pemirsa, Layle mengatakan membuat video telah bermanfaat bagi kesehatan mentalnya sendiri.

"Saya menemukan video itu banyak membantu saya dan sepertinya membantu beberapa orang di luar sana dan saya suka itu," tulisnya di Instagram.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Perbedaan Autisme Pada Laki-laki dan Perempuan

Masing-masing video berfokus pada topik tertentu tentang autisme, dimulai dengan penjelasan bagaimana perbedaan pengaruh gangguan ini terhadap laki-laki dan perempuan.

"Ketika dokter mempelajari autisme, mereka hanya mempelajari laki-laki," jelasnya dalam klip itu. "Ini membuat lebih sulit bagi orang lain untuk didiagnosis karena semuanya didasarkan pada otak pria."

Layle kemudian mencatat bahwa biasanya perlu waktu bertahun-tahun bagi anak perempuan untuk didiagnosis karena mereka sangat pandai “menutupi” atau menyembunyikan sifat mereka dan mengadopsi perilaku orang-orang di sekitar mereka yang tidak hidup dengan autisme.

Sementara itu, anak laki-laki pada umumnya tidak begitu ahli dalam menutupi, itulah sebabnya mereka biasanya menerima diagnosis dalam beberapa tahun pertama kehidupan mereka, Layle menjelaskan.

Ia didiagnosis pada usia 15, disabilitas ini baru diketahui karena dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda anti sosial, suatu sifat yang sering muncul pada orang dengan autisme khususnya laki-laki.

"Saya bisa bersosialisasi, saya memberikan kontak mata yang terlalu banyak, saya benar-benar bagus dalam situasi sosial," katanya, mencatat bahwa banyak gadis dengan autisme juga memiliki sifat-sifat ini.

3 dari 3 halaman

Rentan Menyandang Disabilitas Mental

Layle juga mengatakan bahwa gadis dengan autisme cenderung hidup dengan disabilitas mental dan mengungkapkan bahwa dia saat ini memiliki tujuh gangguan, termasuk Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Kondisi di mana sering datang pikiran negatif tanpa alasan yang jelas.

"Semua penyakit mental ini berasal dari autisme, tetapi OCD, kecemasan, dan depresi sangat-sangat umum, terutama pada anak perempuan," jelasnya.

Layle menjelaskan bahwa autisme dan diagnosa penyakit mentalnya muncul setelah dia mencoba bunuh diri saat remaja.

Terlepas dari tantangan itu, memiliki diagnosis yang jelas telah membantunya menavigasi kehidupan dengan lebih baik.

“Diagnosis telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Saya dapat memahami diri saya jauh lebih baik, yang sangat bermanfaat untuk situasi sosial, kehidupan sekolah / pekerjaan, dan yang paling penting untuk diri sendiri. Saya sekarang bisa mandiri dan memahami emosi dengan lebih baik."