Sukses

Bangun Nilai Inklusif di Dunia Fesyen, Bocah Down Syndrome Digaet Jadi Model

Bocah penyandang down syndrome ini adalah salah satu dari beberapa anak disabilitas yang mewakili pergerakan dunia fesyen ke arah yang lebih inklusif.

Liputan6.com, Jakarta Joseph Hale antusias mengikuti pemotretan pertamanya di salah satu merek pakaian Inggris, River Island. Bocah penyandang down syndrome ini adalah salah satu dari beberapa anak disabilitas yang mewakili pergerakan dunia fesyen ke arah yang lebih inklusif.

Selain down syndrome, bocah usia 11 ini didiagnosis dyspraxia dan keterlambatan perkembangan. Orangtuanya berharap, keterlibatan ini akan membantu membuka penerimaan yang lebih besar bagi para penyandang disabilitas.

Kepribadian Joseph yang menyenangkan ditambah kecintaannya pada sepatu dansa disko yang mengkilap menjadi keunikan tersendiri.

Ini adalah pekerjaan model resmi pertamanya sejak penandatanganan dengan Zebedee Management, agen pemodelan difabel. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat menikmati pemotretan tersebut.

“Sangat menyenangkan untuk menunjukkan videonya kepada teman-teman di sekolah. Orang-orang bisa berfoto selfie dengan saya sekarang, ” kata Hale kepada Independent.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Orangtua Bangga

Orangtua Joseph, Karen dan Andrew, mengaku sangat bangga kepada anaknya. Mereka sangat berterima kasih kepada perusahaan pakaian itu karena telah memilih sang anak untuk mewakili anak-anak difabel lainnya.

"Periklanan dapat dilakukan dengan cara yang sangat positif, bahkan jika seseorang memiliki kebutuhan khusus, mereka masih memiliki emosi, pikiran, perasaan, dan impian yang sama dengan orang lain," kata Karen.

"Dan, dengan bimbingan, dukungan, serta peluang yang tepat, mereka dapat berkembang dan mencapai hal-hal yang paling indah."

Josie Cartridge, direktur pelanggan River Island menambahkan, “Kami ingin mendukung nilai inklusif dan sangat senang memiliki Joseph sebagai bagian dari kami.”

"Kami berharap dengan menjadi lebih inklusif kami dapat membantu mencapai penerimaan yang lebih luas bagi para penyandang disabilitas."