Liputan6.com, Jakarta Radhika adalah penyandang Atrofi Otot Tulang Belakang dan telah didiagnosis sejak usia satu tahun. Namun, disabilitas tersebut tak menjadi penghalang baginya untuk memperjuangkan pendidikan yang layak.
Perempuan asal Kerala, India ini mengalami keterlambatan berjalan. Ia juga sering terjatuh dan menimbulkan kekhawatiran sang ibu, Usha. Melihat hal ini, ibunya merujuk ke rumah sakit dan diagnosis pun keluar.
Radhika yang kini menjadi menggunakan kursi roda sempat mendapatkan stigma dari masyarakat. Kerabat dan teman-teman sang ibu bahkan membujuk untuk tidak menyekolahkannya.
Advertisement
Walau demikian, sang ibu tetap bertekad untuk memberikan pendidikan terbaik bagi putrinya. “Bahkan ayahnya mengatakan kepada saya bahwa tidak ada gunanya mengirimnya ke sekolah,” kata Usha mengutip Newz Hook, Kamis (13/8/2020).
Sepanjang masa sekolah, orangtuanya harus mengantar jemput Radhika. Meskipun keduanya bekerja, namun mereka mencoba mengatur waktu sedemikian rupa.
Namun, saat menginjak kelas 7, ayahnya ingin dia berhenti sekolah, tapi ibunya tidak membiarkan hal itu terjadi dan terus berusaha mendukung untuk sekolah.
Tak lama setelahnya, ia mendapat kursi roda pemberian dari sebuah LSM yang membantunya bergerak lebih mandiri. Bahkan otoritas sekolah dan teman-temannya tidak pernah mendiskriminasikannya.
“Saya masih ingat saat pergi menonton sirkus. Mereka mengambil tiket kursi belakang untuk saya, tetapi petugas sirkus mengizinkan saya duduk di kursi depan. Mungkin mereka merasa tidak enak melihat kondisi saya dan betapa inginnya saya menonton sirkus, ” kata Radhika.
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada yang menyakitinya dengan menghina keadaan fisik karena dia selalu penuh percaya diri.
Simak Video Berikut Ini:
Sukses Jadi Sarjana
Setelah melewati berbagai stigma, akhirnya Radhika menyelesaikan gelar sarjana di bidang Sejarah. Kemudian dia mengikuti kursus entri data komputer dan sekarang mempersiapkan ujian Komisi Layanan Umum Kerala.
Selain menyukai bidang akademik, wanita yang kini berusia 22 ini menyukai seni dan kerajinan. Dia membuat bunga kertas, tempat pena, dan produk lainnya untuk dijual.
“Baik saya maupun ibu saya tidak pernah bersedih dalam hidup kami. Saya selalu memastikan untuk tersenyum pada orang-orang meskipun banyak hal yang menyakiti saya,” katanya.
Anak muda ini juga berada di garis depan untuk tujuan sosial. Dia menyumbangkan rambutnya untuk pasien kanker. Di perguruan tinggi, Radhika dan Usha memenangkan 'Penghargaan Ibu dan Anak Terbaik' atas kegigihan mereka.
Advertisement