Liputan6.com, Jakarta Di usia belia, Nathan Bradley Wangidjaja telah membuat sebuah situs belanja daring untuk disabilitas bernama Handycapables.com. Situs ini dibangun guna memberdayakan penyandang disabilitas yang sulit mendapat pekerjaan.
Di Handycapables.com para penyandang disabilitas dapat memasarkan produk-produk karya mereka. Mulai dari tas, pot bunga, masker, dan kerajinan tangan lainnya. Bahkan, seluruh hasil penjualan tidak akan dipotong sedikit pun dan akan diberikan seluruhnya pada penyandang disabilitas yang bersangkutan.
Aksi siswa SMA ini patut diacungi jempol karena sebagai remaja, ia telah memberi contoh baik bagi remaja lainnya. Selain mengisi situs web-nya dengan produk-produk difabel, pemuda usia 17 ini juga menyediakan halaman khusus untuk membagikan cerita para difabel.
Advertisement
“Di Handycapables itu ada suatu halaman untuk cerita-cerita orang difabel. Saya berpikir ini penting untuk memberi motivasi bagi orang-orang lain untuk menolong dan membeli dari Handycapables,” ujar Nathan kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (22/9/2020).
Ia menambahkan, bagi para pemuda di luar sana yang memiliki keahlian tertentu maka mereka bisa menolong orang lain dengan keahlian masing-masing.
“Untuk pemuda yang ingin menolong, saya berpikir jika mereka punya passion untuk melakukan sesuatu maka mereka dapat menolong orang lain dengan passion itu.”
Hingga kini, Handycapables telah bekerja sama dengan 5 yayasan disabilitas yang memiliki visi serupa. Yayasan pertama yang bergabung adalah Precious One.
Simak Video Berikut Ini:
Kerja Sama dengan Precious One
Precious One adalah salah satu yayasan pemberdayaan disabilitas yang berdiri sejak 2004. Melihat antusiasme Handycapables, Ratnawati Sutedjo pendiri Precious One, mengaku kagum dengan Handycapables.
“Saat didatangi oleh Handycapables saya kagum banget, saya merasa ini lahir dari seorang anak muda jadi saya senang sekali. Saya langsung menerima dan ingin kerja sama dan berkomitmen,” ujar Ratna.
“Ini menjadi salah satu wadah yang menurut saya belum ada, kalau tempat jualan daring lainnya mereka bercampur tapi kalau ini memang dikatakan sebagai wadah khusus penyandang disabilitas, itu kan memang belum pernah ada.”
Sebagai orang yang lebih dulu terjun ke dunia pemberdayaan disabilitas, Ratna merasa harus menyambut upaya ini dengan baik. Mengingat tujuannya pun mulia dan mendorong masyarakat untuk semakin kenal dengan dunia disabilitas.
“Saya dulu pernah muda dan tidak mengenal dunia disabilitas sampai saya kerja, jatuh sakit, dan sana lah saya baru mengenal dunia disabilitas. Kalau anak muda jaman sekarang di usia muda saja sudah terjun dan mengenal, memahami kehidupan disabilitas, saya percaya mereka akan tumbuh dengan sebuah pemahaman yang berbeda.”
Artinya, mereka juga akan belajar tentang daya juang, semangat, karena penyandang disabilitas pun hidupnya penuh dengan perjuangan dan menolak untuk dikasihani, tambahnya.
“Anak muda Indonesia zaman sekarang mulai melihat kehidupan mereka dan bisa belajar dari mereka. Saya percaya mereka juga akan tumbuh dengan daya juang yang sama dan harusnya bisa lebih,” pungkasnya.
Advertisement