Liputan6.com, Jakarta Orangtua merupakan guru pertama bagi anak. Biasanya setiap anak, baik yang menyandang disabilitas maupun non disabilitas akan banyak meniru perilaku yang dicontohkan orangtuanya.
Menurut peneliti dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Ginanjar Rohmat, hubungan seorang anak dengan orangtua juga termasuk salah satu faktor yang memengaruhi penyesuaian diri seorang anak.
Bila hubungan seorang anak dengan orangtuanya baik, maka penyesuaian diri anak tersebut juga akan baik atau positif. Sebaliknya, bila hubungan seorang anak dengan orangtuanya tidak baik atau buruk, maka anak tersebut akan memiliki penyesuaian diri yang buruk atau negatif.
Advertisement
“Seorang anak yang diasuh dengan metode otoriter biasanya akan mengembangkan sikap benci terhadap semua figur berwenang. Sedangkan pola asuh yang serba membolehkan di rumah, membuat anak akan menjadi orang yang tidak mau memerhatikan keinginan orang lain Hurlock (1978: 288),” tulis Ginanjar dalam penelitiannya dikutip pada Senin (28/9/2020).
Ia menambahkan, beberapa pola hubungan antara seorang anak dengan orangtuanya yang dapat memengaruhi penyesuaian diri anak dikemukakan oleh Enung Fatimah (2006: 202). Salah satu pola hubungan tersebut adalah penerimaan orangtua terhadap anaknya (acceptance).
Simak Video Berikut Ini:
Penerimaan Orangtua Terhadap Anaknya
Penerimaan orangtua terhadap anak atau acceptance merupakan pola hubungan orangtua dengan anak yang menerima kehadiran anaknya apa adanya dengan ikhlas dan dengan cara-cara yang baik.
Sikap penerimaan dari orangtua yang baik dapat menimbulkan suasana hangat, menyenangkan, dan rasa aman bagi anak.
Selanjutnya, kondisi-kondisi hubungan anak dengan orangtua yang baik akan berimbas pada penyesuaian diri seorang anak yang baik pula.
“Hal ini berarti bahwa penerimaan orangtua terhadap kondisi tunanetra yang dialami oleh anaknya merupakan salah satu faktor yang penting bagi penyesuaian diri anak tunanetra tersebut.”
Penerimaan orangtua terhadap anaknya yang tunanetra dengan ikhlas dan dengan cara-cara yang baik akan memengaruhi penyesuaian diri seorang anak tunanetra di lingkungan sekolah menjadi baik pula.
Jika orangtua menerima keadaan anaknya dengan sepenuh hati, maka orangtua dapat menguatkan dan memberi pengertian kepada anak terkait keadaannya dan membantu anak untuk menerima diri sendiri. Dengan demikian, rasa percaya diri anak akan tumbuh dengan baik, dan hal ini adalah modal yang baik pula untuk anak melakukan sosialisasi di lingkungan yang baru tanpa harus minder karena disabilitas yang disandangnya.
Advertisement