Sukses

8 Terapi yang Bisa Diterapkan Orangtua pada Anak Down Syndrome di Rumah

Memiliki anak dengan down syndrome membuat Emsyarfi harus pintar-pintar memutar otak. Pasalnya, kebutuhan khusus yang dimiliki sang anak perlu dipenuhi dengan khusus pula.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki anak dengan down syndrome membuat Emsyarfi harus pintar-pintar memutar otak. Pasalnya, kebutuhan khusus yang dimiliki sang anak, adit perlu dipenuhi dengan khusus pula.

Menurut ibu asal Padang ini, aneka pelajaran tentu membutuhkan aneka peralatan dan alat bantu belajar yang memadai.  Namun, alat-alat itu tidak terbilang mahal jika dibuat sendiri.

“Sebagian memang mesti beli. Saya menahan diri untuk tidak membeli aneka barang pribadi saya sendiri supaya bisa mencukupi kebutuhan Adit, semua anggota keluarga harus bertoleransi dengan kondisi ini.  karena tanpa stimulasi dan terapi yang memadai,  Adit tetap akan jadi anak pendiam yang hanya duduk dari pagi sampai sore,” katanya kepada Liputan6.com

Pada kondisi Seperti itu dukungan keluarga besar adalah hal yang paling dibutuhkan, katanya. Ia juga membuat rencana pengajaran sendiri untuk Adit. Sebisa mungkin waktu kerja disesuaikan dengan waktu belajar sang anak karena baginya, urusan anak adalah urusan utama.

Emsyarfi juga membagikan 8 terapi yang bisa dilakukan di rumah. Kedelapan terapi itu antara lain terapi dada ke dada, terapi doa, terapi air, terapi pijat, hypnotherapy, dan terapi seni, terapi fisik, dan terapi sosial.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 7 halaman

Terapi Dada Ke Dada

Terapi dada ke dada adalah terapi pelukan yang diberikan kepada anak. Ibu bisa memeluk anak dalam beberapa saat dan mengucapkan kata-kata positif.

“Peluk anak beberapa saat, detakan Jantung ibu akan memberikan rasa nyaman dan menguatkan.  Katakan ‘ibu sayang padamu, ibu ada untukmu.’ Lakukan berkali-kali setiap hari. Saya masih melakukan terapi ini sampai hari ini.“

Terapi Doa

“Bagi umat muslim doa dari Al-Qur'an adalah terapi terbaik untuk diperdengarkan dan dilatihkan pada si spesial tercinta untuk mengenal Sang Penciptanya.  Untuk non Muslim,  silakan menyesuaikan dengan doa masing-masing karena doa adalah permohonan dan Allah maha mengabulkan doa umat-Nya.“

Terapi Air

Terapi air dapat dilakukan dengan mengajak anak berenang atau bermain air di baskom atau kolam kecil. 

“Bermain di bawah curahan air hujan adalah bagian dari latihan yang juga saya berikan pada Adit dari kecil sampai saat ini.  Dengan berenang melatih pernapasan,  bermain hujan juga melatih daya tahan dan memahami tentang kekuasaan Allah.  Sekali-kali saja ya main hujannya.”

Terapi Pijat

“Dari bayi sampai sekarang,  Adit rutin pijat.  Selain melancarkan peredaran darah, pijatan juga membantu untuk mempercepat kemampuan bicara,  mengurangi gagap dan lain-lain.  Saya juga memijat sendiri adit untuk terapi wicaranya. Juga kalau kram atau pegal sehabis beraktivitas.”

3 dari 7 halaman

Hypnotherapy

Hypnotherapy adalah terapi yang diberikan ketika kesadaran seseorang berada di ambang. Setiap malam saat menjelang anaknya tertidur,  Emsyarfi melakukan terapi ini dengan mengucapkan doa dan harapan sambil mengelus kepala Adit. 

“Kondisi ambang sadar akan memudahkan program yang Kita inginkan, direkam memory ananda dengan baik.  Lakukan rutin.  Butuh waktu dan berbeda reaksi dan kecepatannya  untuk setiap anak. Mulailah berapapun usia ananda.  Tidak ada kata terlambat untuk hypnotherapy.”

4 dari 7 halaman

Terapi Seni

Musik, irama dan gerakan yang teratur berdampak baik pada keseimbangan emosi dan konsentrasi anak berkebutuhan khusus, katanya. 

“Ini adalah terapi paling mudah dan murah.  Bisa dilakukan di rumah,  bersama ibu atau anggota keluarga yang lain.”

5 dari 7 halaman

Terapi Fisik

Terapi fisik dapat dilakukan dengan berjalan kaki,  bermain bola, meniti garis lurus, naik sepeda dan lain-lain. Emsyarfi juga acap kali mengajak Adit bermain di kebun dan memanen sayur untuk memastikan ada pergerakan fisik yang sehat.

6 dari 7 halaman

Terapi Sosial

Terapi sosial dapat dilakukan dengan berkunjung ke rumah teman dan saudara,  berlatih berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, berlatih kesopanan, tidak berlari-lari dan mengacak-acak rumah yang dikunjungi.

“Biasanya kami punya jadwal kunjungan saudara dan teman. Buat janji dulu pada teman dan saudara yang mau bertoleransi pada aneka kegaduhan yang akan Adit timbulkan di rumah yang dikunjungi.  Seperti memasuki setiap kamar,  membongkar kulkas dan lemari, minta pajangan yang ditaruh dalam lemari dan lain-lain.”

“Butuh latihan lama untuk sampai di tahap ini, kata kuncinya, jangan menyerah sesulit apapun karena Anda orang terpilih,” pungkasnya.

7 dari 7 halaman

Infografis Disabilitas