Sukses

Kecerdasan Bertambah Setelah Tunanetra, Ustaz Ismail Sanggup Hafal 1 Juz Al-Quran dalam Seminggu

Pendiri Yayasan Bakti Islami Takwinul Ummah ini berhasil menyelesaikan studi hingga jenjang S2.

Liputan6.com, Jakarta R. Ismail Prawira Kusuma adalah penyandang tunanetra yang berhasil mengenyam pendidikan tinggi. Pendiri Yayasan Bakti Islami Takwinul Ummah ini berhasil menyelesaikan studi hingga jenjang S2.

Perjalanan yang ditempuh pria yang akrab disapa Ustaz Ismail dalam menyelesaikan pendidikan tentu tidak mudah. Rintangan demi rintangan sempat ia lalui.

Tahun 2000 ia lulus dari SMA. Pada tahun yang sama, mata kirinya yang terluka dan tidak mampu melihat terkena infeksi saraf. Infeksi itu menjalar ke mata kanan. Akhirnya, Ismail pun mengalami tunanetra total.

Satu tahun kemudian, orangtua angkatnya membiayai Ismail untuk kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ismail berkisah, menjadi mahasiswa dengan keadaan baru saja mengalami kehilangan indera penglihatan adalah tantangan tersendiri. Ia harus mandiri dan berusaha membiasakan diri. Seperti berjalan menuju kampus, naik angkot, dan hal lainnya.

Beberapa kali ia tercebur got karena belum terbiasa dan baru belajar menggunakan tongkat. Satu ketika ia berjalan menyusuri gang di sisi kiri, tanpa ia ketahui ada penutup got yang terbuka. Ia pun tercebur got tersebut dengan kedalaman sampai setinggi dada.

“Hari berikutnya kan saya sudah tahu got di kiri terbuka, jadi saya menggunakan lajur kanan. Eh malah di lajur kanan hari itu penutupnya juga terbuka. Saya tercebur lagi,” kenangnya.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kecerdasan bertambah

Banyaknya rintangan yang dilalui tidak membuatnya patah semangat. Sejak dulu, pria yang kesehariannya sibuk mengajar agama ini memang dikenal sebagai siswa yang cerdas semasa sekolah. Acap kali ia mendapatkan peringkat satu di kelas.

Setelah menyandang tunanetra, kecerdasannya bertambah. Seringkali teman-teman kuliah mengandalkan sesi presentasi dan tanya jawab padanya. Predikat cumlaude pun didapatkan saat lulus.

“Dengan tunanetra daya tangkap saya lebih kuat. Awalnya saya kalau menghafal Al-Quran satu juz membutuhkan waktu enam bulan. Setelah tunanetra, saya bisa menghafalkan satu juz dalam satu minggu,” katanya.

Kecerdasanya membawa ia pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Gelar magister Ekonomi Islam pun didapatkan setelah ia lulus S2 dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor dengan predikat cumlaude.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta