Sukses

India Kembangkan Aplikasi mVBR-EI untuk Memudahkan Terapis Berhubungan Langsung dengan Difabel

Program ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini dan akses ke layanan terapi intervensi dini untuk keluarga dengan anak di bawah usia enam tahun dengan keterlambatan perkembangan dan disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Amar Seva Sangam, sebuah organisasi nirlaba, non-pemerintah di India Selatan mengembangkan dan menerapkan program rehabilitasi intervensi dini berbasis komunitas yang berpusat pada keluarga disabilitas yang disebut "mobile Village Based Rehabilitation - Early Intervention (mVBR-EI)".

Program ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini dan akses ke layanan terapi intervensi dini untuk keluarga dengan anak di bawah usia enam tahun dengan keterlambatan perkembangan dan disabilitas.

Hal ini dilatarbelakangi oleh laporan UNESCO baru-baru ini, terdapat 72 persen penyandang disabilitas berusia 5 tahun di India yang tidak pernah mengenyam pendidikan di jenjang pendidikan manapun. Orang tua dari anak penyandang disabilitas menghadapi tekanan finansial serta tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan orang tua yang anaknya tidak memiliki disabilitas. Ditambah sulitnya mendapatkan terapis yang berkualitas dan waktu yang cocok dengan anaknya atau karena stigma sosial, diskriminasi di masyarakat atau dalam keluarga, dan biaya pelayanan kesehatan.

Sebuah studi kecil pun dilakukan. Para ahli menemukan ketersediaan akses layanan intervensi dini jadi masalah utama. 

Program ini dilaksanakan di delapan lokasi pedesaan (blok) di Distrik Tirunelveli dan Tenkasi (populasi 3,1 juta), State of Tamil Nadu (populasi 78 juta) di India Selatan.

Seperti dikutip Hindustantimes, program ini menyediakan akses ke layanan intervensi dini, baik di rumah anak itu sendiri maupun di pusat terdekat. Caranya yaitu dengan menggunakan aplikasi seluler Village Based Rehabilitation - Early Intervention (mVBR-EI).

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Aplikasi diakui dunia

Aplikasi ini membantu menghubungkan tenaga terapis rehabilitasi dalam mencatat semua penilaian, tujuan dan rencana terapi, intervensi yang ditentukan, tindakan pengasuh, kemajuan perkembangan, pendaftaran sekolah dan akses ke layanan pemerintah. Mereka juga mendukung komunikasi antara orang tua dan petugas melalui kunjungan bersama, panggilan telepon, pesan teks, dan konferensi video langsung.

Aplikasi dan program ini telah menerima pengakuan global termasuk memenangkan hadiah MIT- Solve’s Early Childhood Development di New York, AS, Spindle's Most Inspiring Digital Innovation di Belanda, penghargaan Major World Cerebral Palsy Day dalam bidang Medis / Terapi di Australia, Zero Project’s Inclusive Education Award saat pertemuan PBB di di Wina, Austria, Nipman Foundation - Microsoft Equal Opportunities Awards 2019 di India dan Vodafone Mobile for Good Award di India.

Tak heran, karena keberadaan program ini merupakan kabar bahagia bagi para orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas. Anak-anak mereka akhirnya ada yang mau membantu mengembangkan kemampuan tanpa perlu bersusah payah pergi jarak jauh (karena bisa melakukan video call dengan petugas terapi), mencari pengasuh, dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan tentunya (misalnya biaya perjalanan jauh).

“Ini adalah visi kami, jangan ada lagi anak-anak yang ditolak untuk pergi sekolah karena difabel," kata Sekretaris Amar Seva Sangam sekaligus Principal Investigator Sankara Raman Srinivasan.

Komponen penting dari program ini adalah pendidikan, pelatihan dan dukungan untuk mengasuh anak-anak yang menerima terapi dalam program tersebut, mengembangkan rencana pengasuhan untuk mempersiapkan anak-anak mendaftar sekolah dan bekerja dengan sekolah-sekolah lokal serta mengintegrasikan anak-anak penyandang disabilitas dalam suatu sistem kelas. Rencana pengasuhan difokuskan pada pelatihan pengasuh dalam mengintegrasikan aktivitas terapeutik ke dalam aktivitas kehidupan sehari-hari anak mereka, membina sikap positif, meningkatkan pengetahuan tentang disabilitas anak mereka, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam merawat anak mereka, serta meningkatkan kemampuan fungsional anak mereka.

3 dari 3 halaman

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta