Sukses

Amelia Eldred Senang Bisa Tampil Pertama di Video Promosi Kesetaraan Hak Disabilitas

Amelia Eldred merupakan seorang penyintas osteosarcoma (kanker tulang) yang sangat cinta menari. Namun pada tahun 2017, kaki kirinya harus diamputasi

Liputan6.com, Jakarta Meski baru berusia 10 tahun, Amelia Eldred selalu membuktikan tidak ada alasan untuk membatasi penyandang disabilitas untuk melakukan apa yang mereka sukai.

Amelia Eldred merupakan seorang penyintas osteosarcoma (kanker tulang) yang sangat cinta menari. Namun pada tahun 2017, kaki kirinya harus diamputasi.

Kini dengan kaki palsunya, Amelia menunjukkan dirinya dapat menjadi performer sejati. Ia bahkan menari di iklan video yang menyoroti kurangnya keberagaman di bidang perfilman. Video tersebut merupakan kolaborasi produksi kelompok seni 53two dan Disabled Artists Networking Community. 

"Ketika dia pertama kali menjalani operasi, kami diberitahu bahwa beberapa orang tidak suka membicarakannya dan dia bisa jadi malu, tetapi Amelia malah menyambut dan menerimanya," kata Ibunya, Michelle Eldred, seperti dikutip BBC.

Sejak operasi, Amelia sudah bisa berseluncur es, menggunakan sepatu roda, memanjat dan berenang, serta menggunakan sepeda roda tiga yang dirancang khusus disabilitas untuk berkeliling di lingkungan rumahnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pemeran utama

Ini yang menjadikan  Komunitas Jaringan Artis Penyandang Cacat dan 53two, sebuah pusat seni di Manchester, ingin bekerjasama dengan Amelia. Gadis kecil itupun dipilih menjadi pemeran utama sebagai seorang gadis bernama Eva yang mencoba menyelamatkan Natal untuk keluarganya ketika mereka tidak mampu membayar tagihan.

Disabled Artists Networking Community dan kelompok seni 53two (sebuah pusat seni di Manchester) mengatakan mereka ingin menunjukkan video yang menampilkan pemain dari penyandang disabilitas atau penyakit yang mengubah hidup bahwa mereka juga layak diberi kesempatan untuk tampil lebih banyak di dunia perfilman.

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas