Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) Myra Winarko memberikan empat penghargaan bagi difabel tangguh Indonesia di berbagai bidang.
Empat penghargaan itu diberikan pada empat penyandang tuli yaitu:
- Ali yang memiliki keahlian di bidang usaha kue,
Advertisement
- Lies di bidang tata rias wajah,
- Salsa di bidang seni tari, dan
- Nadia di bidang olahraga bela diri taekwondo.
Dalam sambutannya, Myra mengatakan bahwa setiap penyandang disabilitas memiliki hak mendapatkan informasi, pendidikan, dan hak atas pekerjaan.
“Hal ini telah menjadi bagian dari konvensi hak disabilitas yang telah diratifikasi negara melalui Undang-Undang nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas,” kata Myra dalam video sambutannya, Sabtu (19/12/2020).
Ia menambahkan, PTI sendiri memiliki visi dan misi memajukan kehidupan masyarakat yang paling termarjinalkan secara ekonomi. Baik dari sisi pendidikan, sosial, hingga pembangunan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Kami bertekad untuk meruntuhkan dinding-dinding pembatas antara kaum difabel dan non difabel sehingga kita bisa bersama-sama memberikan sumbangsih pembangunan perekonomian UMKM Indonesia.”
Myra juga berpesan pada seluruh penyandang disabilitas untuk tidak pernah menyerah dan berkecil hati. Ia juga meminta masyarakat disabilitas untuk terus berusaha dan bekerja keras sampai cita-cita tercapai.
“Kalian tidak berdiri sendiri, kami bersama seluruh jajaran pemerintahan akan selalu bersama kalian. Ingatlah bahwa Tuhan selalu ada dalam kehidupan kita.”
Simak Video Berikut Ini:
Cerita Salah Satu Penerima Penghargaan
Salah satu penyandang tuli yang mendapatkan penghargaan dari PTI adalah Ali, remaja laki-laki yang mahir membuat beraneka ragam kue itu kini aktif berjualan melalui aplikasi WhatsApp.
“Saat ini saya aktif berjualan dan mempromosikan kue buatan saya melalui WhatsApp,” kata Ali melalui juru bahasa isyarat.
Sebelumnya, ia mendapatkan pelatihan membuat kue dari PTI. Menurutnya, pelatihan tersebut sangat bermanfaat baginya.
Ali menyadari bahwa masih banyak penyandang disabilitas yang kesulitan mencari pekerjaan. Maka dari itu, memiliki keahlian memasak dan mencoba membuat produk yang enak menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pemasukan.
“Saya ingin teman-teman percaya diri, banyak masyarakat pikir tulu tidak bisa melakukan apa-apa padahal itu tidak benar.”
Ia mengimbau seluruh penyandang tuli untuk menunjukkan pada dunia bahwa mereka mampu berkarya. Karena setiap penyandang tuli memiliki kemampuan masing-masing, tutupnya.
Advertisement