Liputan6.com, Jakarta Sejak COVID-19 menyebar di Indonesia Maret 2020 lalu, Zulhamka Julianto Kadir, seorang karyawan swasta dengan disabilitas fisik akhirnya dapat bekerja dari rumah (WFH) pada awal Februari 2021.
Menurutnya, perusahaan telah mengupayakan kebijakan WFH sejak lama namun belum memungkinkan dan baru dapat diterapkan sekarang.
Baca Juga
Dengan beralihnya pekerjaan yang mulanya dari kantor (WFO) menjadi WFH, pria yang akrab disapa Anto ini merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam rutinitas kerjanya.
Advertisement
“Perbedaan lebih ke suasana saja, biasanya di kantor sudah dipersiapkan meja kerja, komputer, dan kalau WFO harus menyiapkan sendiri, bikin suasana kerja nyaman harus diciptakan sendiri tanpa mengurangi kualitas kerja,” ujar Anto kepada Disabilitas-Liputan6.com melalui pesan teks, Rabu (10/2/2021).
Sedangkan, lanjutnya, kalau bekerja dari rumah ia harus menyiapkan laptop dan harus bekerja di ruangan yang tidak terganggu dengan suasana rumah.
Walau demikian, ayah satu anak ini menilai bahwa WFH lebih aman ketimbang WFO mengingat kondisi pandemi COVID-19 belum kondusif.
“Saat ini nyaman di rumah karena kalau di kantor rentan tertular COVID. WFH jenuh tapi kesehatan paling utama, apalagi disabilitas yang saya alami adalah kondisi lemah, dystrophy muscular progressive atau pelemahan otot.”
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Positif Negatif WFO dan WFH
Anto juga membandingkan kelebihan dan kekurangan antara WFO dan WFH. Menurutnya, kelebihan WFO adalah memungkinkannya untuk bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan rekan kerja. Negatifnya, kasus Corona masih banyak dan riskan tertular.
“Positifnya WFH yaitu meminimalisasi kerumunan dan interaksi secara tatap muka untuk mencegah penularan Corona. Dengan WFH saya sekeluarga termasuk anak yang masih kecil bisa lebih terjaga.”
WFH juga sangat memudahkan disabilitas, katanya, karena bagi pengguna kursi roda, usaha yang dilakukan untuk pergi ke kantor menjadi dua kali lebih sulit ketimbang non disabilitas.
“Ini adalah jawaban untuk teman-teman disabilitas bisa produktif dari rumah.”
Namun, negatifnya WFH adalah perasaan jenuh karena rutinitas di rumah, kerja di rumah, segalanya di rumah. Walau demikian, ia sadar bahwa semuanya harus dijalani dan merupakan solusi baik guna mengurangi penularan COVID-19.
Advertisement