Liputan6.com, Jakarta Kehadiran penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di tengah masyarakat disebabkan dari berbagai macam faktor.
Selain dikarenakan masalah kesehatan fisik dan mental, masalah mata pencaharian, keluarga, traumatik, serta genetik menjadi acuan penyebab seseorang mengalami gangguan mental.
Baca Juga
Hal ini disampaikan peneliti dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Jawa Tengah, Dewantara Damai Nazar. Ia mengutip pendapat ahli, Sigmund Freud, yang mengatakan bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh terganggunya tugas perkembangan pada masa anak terutama dalam hal berhubungan dengan orang lain.
Advertisement
“Gangguan di masa kecil sering menyebabkan frustasi, konflik, dan perasaan takut,” tulis Dewantara dalam penelitian Penerimaan Diri Sebagai Penyandang Disabilitas Mental Dalam Proses Rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap dikutip Sabtu (27/2/2021).
Selain itu, respons orangtua yang kurang baik pada anak juga dapat meningkatkan stres. Sedangkan, frustasi dan rasa tidak percaya diri yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan menurunnya kesehatan mental.
Di samping hal tersebut, masih banyak faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa yang merupakan perpaduan dari beberapa aspek yang saling mendukung meliputi biologis, psikologis, sosial, dan lingkungan.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak Video Berikut Ini
Penyebab yang Kompleks
Tidak seperti penyakit jasmaniah, sebab-sebab penyakit gangguan jiwa terbilang kompleks, lanjut Dewantara. Secara umum sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas jasmaniah atau biologis dan psikologis.
Sebab jasmaniah dapat dipicu keturunan, kondisi fisik seperti kegemukan, skizofrenia, tempramen karena orang yang terlalu peka atau sensitif, penyakit, dan cedera tubuh.
Sedang, sebab psikologis mencakup pengalaman frustasi, kegagalan yang dialami, kebiasaan dan sifat buruk.
Gangguan jiwa dapat juga terjadi karena sosio kultural yaitu kebudayaan yang secara teknis adalah ide atau tingkah laku yang dapat dilihat maupun tidak.
“Faktor budaya bukan penyebab langsung timbulnya gangguan jiwa. Biasanya hanya sebatas menentukan jenis gejala yang timbul.”
Faktor sosial budaya juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang akibat aturan-aturan kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tersebut, tutup Dewantara.
Advertisement