Liputan6.com, Jakarta Wakil Duta Besar Inggris Rob Fenn mengatakan bahwa mental health atau kesehatan jiwa adalah sebuah isu yang semakin berkembang di seluruh dunia.
Para ahli memprediksi bahwa 1 dari 2 orang di dunia akan mengalami masalah kesehatan jiwa di dalam hidup mereka.
Baca Juga
Mental health sering disalahartikan dan orang yang memiliki masalah ini sering mendapatkan stigma, tetapi hal ini dapat ditanggulangi, ujar Rob dalam rilis, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
“Dalam bidang konsular, penegakan hukum dan lembaga pemasyarakatan, kita sering menjumpai orang yang memiliki masalah kejiwaan dan melalui pelatihan, kita akan melihat lebih jauh tentang bagaimana mengenali situasi tersebut, dan bagaimana respon terbaik dalam keadaan tersebut,” katanya.
Cara yang diusung Kedutaan Besar Inggris untuk penanggulangan masalah kesehatan jiwa adalah dengan menyelenggarakan pelatihan untuk para petugas rumah tahanan (rutan) atau lapas.
Rob menambahkan, di lapas atau rutan, kasus kesehatan jiwa bisa menjadi tantangan bagi orang yang ditahan maupun otoritas yang terlibat.
Pemahaman mengenai masalah kesehatan jiwa akan membantu otoritas lapas dan rutan dalam menangani kasus tersebut, memastikan bahwa orang yang memiliki masalah kesehatan jiwa mendapatkan pengobatan yang tepat, dan memastikan semua pihak yang terlibat merasa aman dan keselamatan mereka terjaga.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak Video Berikut Ini
Pelatihan yang Diberikan
Tim Konsulat di Jakarta dan Bali memfokuskan kegiatan tahun ini pada masalah kesehatan jiwa bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan DirJen Imigrasi, kata Rob.
Program pelatihan yang ditujukan kepada para peserta dari Indonesia ini akan menguntungkan semua instansi yang mereka wakilkan dan membantu mereka dalam menangani semua kasus kesehatan jiwa yang mereka hadapi baik pada orang Inggris, orang asing negara lain ataupun sesama orang Indonesia.
Pelatihan ini terdiri dari 3 bagian yakni Focus Group Discussion (FGD), webinar dan e-modul. FGD diadakan pada 22 Februari lalu, dan dari sana didapati banyak informasi dari para petugas garis depan mengenai pengalaman mereka di lapangan.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Sehat Jiwa, dan dihadiri oleh 65 delegasi dari 65 lapas dan rumah detensi dari pulau Sumatra sampai Papua.
Webinar ‘Pelatihan untuk Pelatih’ diberikan oleh Dr Albert Maramis dan diadakan pada 10 Maret untuk 500 peserta dari lapas dan rutan di seluruh Indonesia.
Pelatihan ini akan membahas mengenai perbedaan ilmu pengetahuan yang telah diidentifikasi pada saat FGD dan akan meningkatkan pemahaman tentang masalah kesehatan jiwa, serta menyoroti tips praktis atau masukan tentang bagaimana menangani kasus kesehatan jiwa dalam konteks pekerjaan para peserta.
Hasil dari FGD dan webinar kemudian akan dikompilasi menjadi e-modul yang akan dibagikan kepada semua peserta, sehingga mereka bisa berbagi ilmu dengan rekan kerjanya.
Di akhir program ini, Konsulat Inggris Jakarta dan Bali berharap dapat menciptakan sebuah jaringan Duta Kesehatan Jiwa yang akan membantu mengatasi kasus kesehatan jiwa di institusi mereka, tutup Rob.
Advertisement