Liputan6.com, Jakarta Organisasi Advokasi Inklusi Disabilitas (AUDISI) tengah mengupayakan pemajuan bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi penyandang disabilitas di kawasan Tangerang Raya.
“Karena ini masih pandemi COVID-19, kami sedang membantu penyandang disabilitas yang bergerak di bidang UMKM untuk bisa terkait dengan sektor-sektor seperti e-commerce dan lainnya,” ujar pendiri AUDISI, Yustitia Arief, kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (17/3/2021).
Menurut Yustitia, sejauh ini pihaknya telah mendata 23 UMKM disabilitas untuk didorong ke arah digitalisasi agar mereka bisa menjual produknya secara daring.
Advertisement
“Dan kami baru membangun kerja sama dengan beberapa pihak untuk melatih penyandang disabilitas agar bisa digital marketing.”
Sebenarnya, lanjut Yustitia, program pelatihan digital marketing sempat diadakan pada tahun lalu. Namun, di masa pandemi ini pelatihan tersebut semakin dibutuhkan.
“Jadi teman-teman disabilitas ini bisa lebih menjual produknya secara daring dan kami juga ingin agar platform-platform e-commerce dapat membantu teman disabilitas dalam pelatihan.”
Simak Video Berikut Ini
Pelatihan yang Bisa Diberikan
Yustitia menyebutkan beberapa pelatihan yang bisa dibantu oleh pihak e-commerce. Yakni pelatihan literasi keuangan dan pelatihan memasuki pasar daring.
“Bahkan kami ingin mendorong kemudahan dari jasa ekspedisinya untuk bisa membantu teman-teman disabilitas yang mobilitasnya terbatas.”
Ia menambahkan, dari 23 UMKM yang telah terdata dibagi kembali menjadi 3 bidang yakni kriya atau kerajinan, garmen, dan produk makanan.
UMKM yang disaring pun sejauh ini baru di lingkup Tangerang Raya saja, belum seluruh Indonesia.
“Karena ini baru mulai, kita coba di Tangerang Raya dulu yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.”
Terkait ragam disabilitasnya, Yustitia memastikan bahwa program ini terbuka untuk semua ragam bukan hanya Tuli atau disabilitas daksa saja.
“Kami tidak membatasi ragam disabilitas. AUDISI juga akan turun sebagai konsultan karena tidak semua orang paham bagaimana melatih ragam disabilitas yang berbeda jadi nanti disesuaikan.”
Ia memperkirakan program ini akan terlaksana pada pertengahan 2021. Ia berharap, dengan program ini akan banyak penyandang disabilitas yang terbantu.
Advertisement