Sukses

Keseruan Komunitas Peduli Down Syndrome Gelar Workshop Memasak

Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, Komunitas Peduli Down Syndrome menggelar workshop sekaligus lomba memasak Loukoumades pada Sabtu, (20/3/2021) secara daring.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, Komunitas Peduli Down Syndrome menggelar workshop sekaligus lomba memasak Loukoumades pada Sabtu, (20/3/2021) secara daring. 

Acara ini diikuti oleh lebih dari 65 anak down syndrome melalui Zoom. Dengan didampingi orangtua, mereka terlihat antusias memasak Loukoumades, makanan penutup khas dari Yunani. Mereka pun dipandu oleh Chef Diana Cahya saat memasak kudapan ini.

Ketua KPDS Maria Yustina menyebut anak-anak down syndrome harus dilatih keterampilan. Menurutnya, banyak bakat-bakat yang muncul di tengah keterbatasan mereka dan perlu didukung oleh keluarga dan orang-orang di sekelilingnya.

“Harapannya dapat menumbuhkan semangat bagi anak-anak spesial yang kita cintai,” katanya.

“Tuhan izinkan anak-anak kita yang spesial ini lahir, Tuhan juga yang berikan petunjuk bagi kita untuk merawat mereka,” ujar Maria. 

Sementara itu, Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Elvi Hendrani menyebut perayaan Hari Down Syndrome Sedunia ini adalah bentuk kepedulian dunia kepada penyandang down syndrome. 

Ia menambahkan kesadaran masyarakat terhadap anak-anak down syndrome perlu dibangun serta membantu mendukung bakat-bakat mereka. 

“Perlu diperhatikan bagaimana orang-orang di sekitar mengetahui bakat-bakat mereka dan membantu mendampingi anak-anak dalam mengembangkan bakatnya,” kata Elvi.

Simak video berikut

2 dari 3 halaman

Informasi seputar down syndrome penting

Sementara itu, Direktur Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial Eva Rahmi Kasim mengungkapkan informasi seputar penanganan dan perawatan penyandang disabilitas sangat penting. Hal ini dapat terbantu dengan adanya komunitas down syndrome.

“Kalau mereka (orang tua anak down syndrome) tidak mendapatkan wadah informasi yang tepat, itu akan membuat penanganan anak seumur hidupnya menjadi salah. Dengan adanya komunitas ini bisa menguatkan, memberi informasi, dan jejaring,” kata Eva.

Junika, ibu dari anak penyandang down syndrome Irfan Prasetyawan yang juga mengikuti workshop ini awalnya tidak mengerti sama sekali dengan down syndrome. Dalam kesempatan yang sama, Nini Andrini orangtua dari Namira Zania mengungkapkan bahwa orangtua berperan penting dalam mendidik anak down syndrome.

 

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

3 dari 3 halaman

Infografis