Sukses

Piala Oscar 2021 Diharapkan Membuka Pintu Industri Film yang Lebih Ramah Disabilitas

Piala Oscar tahun ini banyak dipuji karena melibatkan para penyandang disabilitas yang memiliki peran besar dalam film-film yang masuk nominasi

Liputan6.com, Jakarta Academy Awards ke 93 atau Piala Oscar 2021 mendapatkan banyak pujian karena memberikan nominasi bagi film-film yang mengangkat tema disabilitas, serta memberikan kesempatan bagi orang-orang dengan kondisi tersebut untuk memiliki peran besar di dalamnya.

Beberapa film itu adalah "Sound of Metal" yang menceritakan drummer dengan gangguan pendengaran, dokumenter "Crip Camp" yang mengisahkan kamp hippie bagi kaum muda disabilitas, serta "Feeling Through" yang merupakan film pertama dengan aktor utama buta-tuli.

Dikutip dari Bangkok Post, para pembuat film menilai bahwa hal ini merupakan langkah maju bagi perwakilan disabilitas di Hollywood. Namun, hal ini harus dibangun untuk mencegah kemajuan tersebut terlepas lagi.

Paul Raci, nominasi aktor pendukung terbaik untuk perannya di "Sound of Metal" mengatakan bahwa meski para produser belum melakukan sesuatu yang sangat baik, tetapi mereka sudah lebih sadar akan hal ini.

"Saya salah satu orang yang harus berada di garis depan untuk tidak menjatuhkan bola, membuat mereka sadar terhadap semua artis tuna rungu yang kami miliki, semua artis disabilitas, semua jenius yang di luar sana, semua cerita yang tak terhitung," kata Raci.

Doug Roland, sutradara "Feeling Through" mengatakan bahwa seringkali, komunitas penyandang disabilitas terbelakang, meski saat ini Hollywood sudah membuat lompatan dalam konten inklusif yang melibatkan pembuat film kulit hitam dan LGBTQ.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Selama Ini Dinilai Tak Ramah

Sementara menurut Jim LeBrecht, co-director dan co-star "Crip Camp" mengatakan bahwa selama ini, Oscar menjadi salah satu tempat yang ia nilai tak ramah bagi penyandang disabilitas seperti dirinya.

"Saya selalu melihat panggung dengan tangganya sebagai simbol bahwa mereka tidak mengharapkan orang yang memiliki masalah mobilitas untuk dinominasikan atau memenangkan penghargaan," kata LeBrecht dikutip dari AP News.

Namun tahun ini, pria yang memiliki masalah spina bifida dan harus memakai kursi roda ini akan menghadiri penghargaan yang jatuh pada 25 April 2021 waktu Amerika Serikat tersebut.

Tahun ini pula, Robert Tarango, aktor "Feeling Through" yang mengalami buta dan tuli juga akan menghadiri acara yang memasukkan filmnya dalam kategori Best Live Action Short Film tersebut.

"Saya kira tujuannya adalah untuk mengurangi rasa takut," kata Tarango melalui penerjemahnya.

"Untuk membuka pintu sehingga para eksekutif tidak melihat kemampuan kita untuk bisa mendengar atau tidak, untuk melihat orang yang buta, tuli, buta-tuli, serta mereka yang memiliki jenis disabilitas lain hanyalah bagian dari dunia, dan bisa menjadi bagian dari film.

3 dari 4 halaman

Masih Ada Kritik

Memang, masih ada kritik yang menyertai Oscar tahun ini. Misalnya "Sound of Metal" yang mendapat kritik dari beberapa komunitas tuli karena memilih aktor yang sempat bermain di film "Venom", Riz Ahmed, sebagai seorang drummer yang kehilangan pendengaran.

Namun Raci mengatakan bahwa dia paham akan kritik tersebut, dan mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat tuli menerima film ini dengan tangan terbuka.

Ia mengatakan, dalam filmnya terdapat penggambaran orang-orang tuli yang juga memiliki masalah sama seperti masyarakat lain, yang menunjukkan bahwa semua orang memiliki kelemahan, tantangan, dan perjalanan yang sama.

"Anda akan melihat lebih banyak inklusi dalam casting di kota ini, di Hollywood," kata Raci, yang dibesarkan oleh orangtua tuli.

"Anda akan melihat lebih banyak orang dengan kemampuan berbeda, orang dengan kursi roda, buta, tuli, akan ada lebih banyak protagonis seperti itu. Dan Anda akan menyaksikan perjalanan itu terungkap di layar."

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas