Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) mengatakan bahwa perbedaan yang dimiliki oleh anak penyandang autisme dengan anak-anak lainnya, tidak akan menghalangi potensi yang mereka miliki untuk berkreativitas.
Pernyataan ini disampaikan oleh Eva Rahmi Kasim, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos dalam pesannya di Peringatan Bulan Peduli Autisme Sedunia 2021.
Baca Juga
Eva mengatakan bahwa anak dengan autisme merupakan bagian warga negara yang memiliki hak dan kedudukan yang setara dengan warga negara lainnya.
Advertisement
"Anak autis dapat berprestasi, berperan aktif, dan berpartisipasi, dalam pembangunan nasional dengan dukungan aksesibilitas yang sesuai dengann kebutuhan," ujarnya seperti dikutip dari siaran di Youtube Yayasan Autisma Indonesia pada Minggu (25/4/2021).
"Anak autis memang berbeda. Namun perbedaan itu tidak akan menghalangi mereka untuk beraktivitas, berprestasi, karena mereka mempunyai potensi, punya minat dan bakat yang tidak kalah dengan anak-anak yang lainnya," kata Eva.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Dukungan Lingkungan dan Keluarga
Eva pun mengatakan bahwa dengan dukungan dari keluarga dan lingkungan, anak penyandang autis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bahkan menurutnya, penyandang autisme bisa berkembang lebih dari anak-anak yang non-disabilitas.
Eva menegaskan bahwa Kemensos akan memastikan terlaksananya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak anak penyandang autisme dalam berbagai aspek.
"Menyediakan dukungan aksesibel supaya tercipta masyarakat yang inklusif dan memastikan adanya keberlanjutan kehidupan bagi penyandang disabilitas secara umum dan khususnya anak-anak penyandang autis di Indonesia," imbuhnya.
Kemensos pun mengajak agar masyarakat dapat mengenal tentang autisme itu sendiri, serta mampu mengembangkan potensi-potensi anak dengan kondisi ini.
"Serta mari kita berikan lingkungan dan dukungan yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang sehingga bisa beraktivitas, bisa berpartisipasi, dan bisa berkarya untuk Indonesia yang lebih baik dan Indonesia yang lebih inklusif," pungkasnya.
Advertisement