Liputan6.com, Jakarta Seorang perawat di Roanoke, Virginia, Amerika Serikat akhirnya kembali diterima bekerja setelah dua tahun selalu ditolak. Alasannya karena ia penyandang disabilitas dan pengguna kursi roda.
“Setelah dua tahun melamar, wawancara, dan penolakan setelah penolakan, saya mulai mempercayai komentar dan pesan kebencian; bahwa mungkin saya benar-benar tidak akan pernah bisa bekerja sebagai perawat lagi,” tulis Ryann Kress dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya.
Baca Juga
Top 3 Islami: Kisah Sunan Drajat Diselamatkan Ikan Cucut di Tengah Laut, Pendidikan Tinggi tapi Sulit Dapat Pekerjaan, Nasihat Buya Yahya
Pendidikan Tinggi tapi Belum Dapat Pekerjaan? Ini Nasihat Buya Yahya dan Amalan Doa Cepat Kerja
Tempat Kerja Tak Ada Mushola jadi Alasan Tidak Bisa Sholat, Ini Kata UAH dan Pandangan Prof Quraish Shihab
“Mulai hari Senin ini saya akan secara resmi memulai orientasi untuk pekerjaan baru saya sebagai perawat shift malam untuk ibu dan bayi.”
Advertisement
Melansir dari 10 News, Kress sudah hampir putus asa, tetapi telepon datang dari Rumah Sakit Memorial Carilion Roanoke yang menawarkan pekerjaan di unit ibu dan bayi.
"Saya tidak percaya itu nyata dan saya tidak memberi tahu siapa pun sampai saya memiliki jadwal di tangan saya," katanya.
Simak Juga Video Berikut
Perekrut Terkesan dengan Resume Kress
Perekrut senior di rumah sakit, Dana Johnson mengatakan dirinya terkesan dengan resume Kress dan langsung berpikir untuk mempekerjakannya.
“Dia menelepon saya dan berkata ‘saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa saya menggunakan kursi roda’,” kata Johnson.
“Saya berkata, 'Oh, wow itu luar biasa. Kami akan membuatnya berhasil."
Pada masa lalu, Kress pernah membantu persalinan di penjara dan di pinggir jalan raya. Ia pun berharap pekerjaannya tidak berbeda jauh dengan sebelumnya.
Advertisement
Alami Sindrom Ehlers-Danlos
Kress bercerita bahwa saat usianya 16 tahun, ia didiagnosis mengalami sindrom Ehlers-Danlos, sebuah kelainan genetik yang menurut Kress membuat kolagennya melar. Ini membantu fleksibilitasnya sebagai penari, tetapi malah menimbulkan masalah persendian dan mobilitas.
“Itu sangat sulit. Itu menakutkan. Saya berusia 19 atau 20 tahun dan saya pikir seluruh hidup saya telah direncanakan dan tiba-tiba saya harus memilih hal lain untuk dilakukan," tutur Kress.
Namun, setelah menjalani perawatan di rumah sakit, ia terinspirasi untuk menjadi perawat dan pembela penyandang disabilitas. Ia bersyukur bahwa rumah sakit telah menjadi tempat perawatannya, tempat pelatihannya sebagai mahasiswa, dan kini sebagai tempat bekerjanya. Kress juga mendapatkan predikat sebagai Ms. Wheelchair Virginia.
“Saya masih bisa melakukan banyak hal di kursi roda ini. Rintangan terbesar saya adalah mencoba mempelajari bentuk keperawatan yang sama sekali berbeda dengan mekanisme tubuh baru ini. Tapi bukan berarti saya tidak bisa melakukannya," ungkap Kress.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Infografis 10 Tips Sehat dan Sembuh dari Covid-19
Advertisement