Liputan6.com, Jakarta Peta Hooke tinggal di Melbourne, Australia baru-baru ini tampil di Apple News dan Noteworthy. Peta memutuskan untuk memulai podcastnya sebagai cara menjawab pertanyaan tentang hidup dengan disabilitas setelah mengalami komentar yang tidak pantas dari publik atas cerebral palsynya.
Dilansir dari Disability Horizons, Peta adalah seorang wanita lajang dengan Cerebral Palsy (CP), berusia 30-an yang tinggal di Melbourne, Australia.
Baca Juga
CP adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kemampuan otak untuk mengontrol otot-otot dalam tubuh, paling sering dikaitkan dengan ucapan, gerakan dan postur. CP adalah disabilitas yang paling umum pada anak-anak di Australia, sekitar satu dari 400 bayi lahir dengan CP, dikutip dari CPL Choice (sebuah organisasi yang mendukung individu dengan cerebral palsy).
Advertisement
Ketidakmampuan Peta untuk berdiri serta tantangan hidupnya yang harus ia hadapi memberinya inspirasi untuk memulai podcast yang ia beri nama I Can't Stand.
Ia mengaku sering mendapat pertanyaan yang memubatnya frustasi. “Orang asing sering mendatangi saya di depan umum dan menanyakan pertanyaan langsung dan terkadang aneh, seperti, 'Bisakah seseorang seperti saya berhubungan seks?!' Pada saat yang sama, teman-teman dan keluarga saya hampir tidak menanyakan apa pun kepada saya. Ketika saya bertanya mengapa, konsensusnya adalah bahwa mereka tidak ingin mengajukan pertanyaan yang salah, pertanyaan yang salah secara politis, atau pertanyaan yang mungkin membuat saya kesal.”
Simak Video Berikut Ini:
Pertanyaan aneh yang dijawab di podcast
Kontras yang mencolok ini membuatnya berpikir, 'Apakah orang-orang yang tidak mengenal saya menganggap saya sebagai wanita berusia 30-an? Saya tidak berpikir begitu. Mereka hanya melihat saya sebagai penyandang disabilitas'
"Tujuan dari podcast I Can't Stand saya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana rasanya hidup dengan disabilitas. Setiap hari Selasa saya menjawab salah satu pertanyaan audiens saya. Saya akan menjawab apa pun. Tidak ada pertanyaan yang terlarang."
"Sejauh ini, pertanyaan yang diajukan kepada saya berkisar dari yang penting, misalnya, apa pendapat saya tentang citra tubuh ketika Anda memiliki disabilitas hingga yang konyol, seperti apa rasanya diselamatkan ]oleh empat petugas pemadam kebakaran. Saya senang membuat pendengar saya tertawa sambil juga mendidik mereka pada saat yang sama."
Dari pertanyaan-pertanyaan yang dikirimkan audiens, ada pertanyaan yang menarik perhatiannya. Selama ini kita sering menemukan kisah orang disabilitas yang penuh haru. Namun oleh Pete merespons dengan, "Tentu saja, kadang-kadang, memiliki disabilitas itu menyebalkan. Sulit tapi itu bukan gambaran keseluruhan. Bagi saya, saya selalu berusaha membuat setiap hari menjadi positif dan saya menjalani kehidupan yang penuh makna dan bahagia."
Advertisement
Didukung keluarga
"Saya tinggal di rumah saya sendiri, sepenuhnya mandiri. Saya memiliki keluarga yang penuh kasih dan suportif serta sekelompok besar teman yang setia. Saya suka pergi keluar untuk makan malam beberapa kali seminggu. Lebih sering daripada tidak, dengan ditemani tequilla. Teman-temanku tidak memanggilku 'Peta Margarita' tanpa alasan. Saya mengendarai mobil dengan kontrol tangan. Saya bisa berenang dan saya bahkan memiliki lisensi speedboat. Jika itu tidak menggambarkan bahwa saya memiliki kehidupan menyenangkan dan penuh bahagia, maka saya tidak tahu harus mendeskripsikan bagaimana lagi (agar orang paham)."
Peta sangat memahami bahwa dirinya sangat istimewa, terutama karena sejak awal hidupnya, orang tuanya tidak pernah menjadikan disabilitas sebagai masalah.
“Jika saya mendengarkan orang-orang yang berkata, 'Kamu tidak bisa melakukan itu', saya tidak akan pernah memiliki kepercayaan diri untuk menyelesaikan tahun terakhir sekolah menengah saya, menyelesaikan gelar Sarjana diikuti dengan gelar Master, dan kemudian melanjutkan untuk membuat rumah yang sepenuhnya dapat diakses untuk saya tinggali secara mandiri. Saya mencapai semua ini meskipun diberitahu berulang kali untuk lebih realistis tentang apa yang dapat dicapai untuk 'seseorang seperti saya'."
Oleh karena itu, dengan podcastnya, ia mencoba untuk menghilangkan hal-hal negatif dengan menyoroti perspektif yang benar, jujur, dan hidup tentang apa artinya menjadi seorang wanita berusia 30-an yang juga memiliki disabilitas. Ia menunjukkan bahwa ia menyukai kehidupannya.
Infografis Patuh PPKM Darurat Pangkal Selamat
Advertisement