Sukses

Inovasi Pelajar di AS, Guru Ini Bisa Jalan Bareng Suami di Kursi Roda Sambil Dorong Kereta Bayi

Guru tersebut mengakui bahwa mereka ingin dapat bisa menikmati momen jalan-jalan bersama keluarga, meski sang suami harus menggunakan kursi roda

Liputan6.com, Jakarta Ide yang muncul untuk membantu seorang guru, membuat sekelompok pelajar sebuah sekolah di Maryland, Amerika Serikat (AS) memenangkan penghargaan atas temuan mereka, yang dapat membantu orang dengan kursi roda mendorong baby stroller.

Mereka merupakan para pelajar sekolah menengah di Bullis School di Potomac, yang mengembangkan alat tersebut bagi Jeremy, suami dari Chelsie King yang merupakan guru sekolah mereka.

"Sungguh menakjubkan melihat suami saya, Jeremy, yang harus kalian temui secara virtual, dan putra kami dapat menikmati hal-hal ini," kata King seperti dilansir dari NBC 4 Washington pada Kamis (8/7/2021).

"Jadi, kami hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas inovasi luar biasa yang kalian lakukan tahun ini," ujarnya.

Jeremy diketahui menjalani operasi otak tiga tahun yang lalu. Hal itu membuatnya mengalami berbagai tantangan fisik, serta terpengaruhnya bicara dan keseimbangannya. Kondisi itu harus membuatnya menggunakan kursi roda.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Ingin Bisa Jalan-Jalan Bersama Keluarga

King menceritakan bahwa ketika ia mengetahui dirinya hamil, dia dan Jeremy mempertanyakan bagaimana mereka akan melakukan berbagai hal yang diperlukan untuk merawat bayi mereka.

"Salah satu yang benar-benar tidak dapat kami temukan adalah cara menikmati jalan-jalan bersama putra kami,"

"Kami hanya benar-benar menginginkan cara untuk berjalan-jalan sebagai sebuah keluarga dan untuknya agar dapat melakukan semua yang dilakukan orangtua tanpa disabilitas fisik."

King lalu mendatangi Matt Zigler, rekannya yang merupakan Kepala Laboratorium Inovasi dan Teknologi Sekolah atau BITlab, yang mengajar kelas untuk membuat sesuatu demi kebaikan sosial.

Zigler pun mengatakan bahwa permintaan tolong dari King bisa menjadi sebuah tantangan sempurna bagi kelasnya. Selama beberapa pekan, siswa-siswa kelas tersebut mengembangkan dan menyempurnakan ide mereka.

Para siswa juga melakukan wawancara secara virtual dengan Jeremy dan Chelise untuk lebih memahami apa yang terbaik terkait kebutuhan mereka.

"Ibenka (Espinoza) punya grup, dan saya punya grup, dan kami berdua membuat desain. Dan ternyata kedua desain kami, jika kami menggabungkannya bersama, kami akan membuat semacam, desain yang unggul," kata Jacob Zlotnitsky, salah seorang pelajar senior.

 

3 dari 4 halaman

Meraih Penghargaan

Mereka lalu menguji desain dan akhirnya menghasilkan dua perangkat adaptasi kereta dorong untuk kursi roda yang mereka sebut "WheeStroll."

Cara kerjanya, rangka untuk menaruh tempat bayi akan dipasang di kursi roda, sehingga penggunanya bisa menggerakkan kursi rodanya bersama sekaligus kereta bayinya.

"Pertama kali kami bisa membawanya ke lingkungan kami hanya bertiga, itu luar biasa," kata Chelsie.

Proyek tersebut lalu dimasukkan ke dalam sebuah kompetisi yang diadakan oleh PrintLab, Autodesk, dan mitra-mitra mereka.

Para juri lalu memberikan penghargaan kepada para siswa Bullis untuk "Best Inspirational Story" dan "Best Showcase of Iterative Design" pada kelompok usia 14 sampai 18.

Meski begitu, inovasi yang dibuat para pelajar tersebut pun membuat keluarga King sangat bersyukur dan membantu mereka menikmati sesuatu yang dianggap biasa oleh banyak orang, jalan-jalan bersama keluarga secara sederhana.

"Kami hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada mereka karena tanpa mereka kami tidak akan bisa memiliki hal yang sangat sederhana ini," kata Chelsie.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas