Sukses

5 Tantangan Ayah dalam Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus

Mengasuh anak menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orangtua terutama orangtua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Liputan6.com, Jakarta Mengasuh anak menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orangtua terutama orangtua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Tak hanya ibu, ayah juga perlu berperan dalam pengasuhan anak agar anak dapat berkembang dengan baik.

Menurut psikolog dari PION Clinician, Irma Afriyanti, sedikitnya ada 5 hal yang menjadi tantangan dalam pengasuhan ABK bagi ayah.

Kelima hal tersebut adalah penolakan, stres, merasa sendiri, kurangnya dukungan, dan sulit mencari pendidikan yang sesuai.

Penolakan terjadi ketika pihak lain melihat ada yang tidak biasa dari anak, tapi sang ayah menolak hal tersebut dan menganggap anaknya baik-baik saja seperti anak pada umumnya.

Namun, ketika ayah mulai menerima bahwa anaknya memiliki kebutuhan khusus, maka pikiran-pikiran tentang cara komunikasi dan pengasuhan yang perlu diberikan menjadi beban tersendiri hingga dapat memicu stres.

Stres ini kemudian dipendam karena tidak bisa diungkapkan ke rekan-rekan dengan alasan mereka tidak mengerti tentang dunia disabilitas. Komunikasi dengan istri yang tidak terbangun dengan baik pun pada akhirnya bisa membuat ayah merasa sendiri.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Kurangnya Dukungan

Berbagai tantangan bagi ayah akan cenderung bertambah jika disertai kurangnya penerimaan dari lingkungan dan terbatasnya dukungan dari pasangan atau keluarga.

“Memiliki anak berkebutuhan khusus ini kadang-kadang memengaruhi kepuasan dalam pernikahan. Misal, salah satu dari orangtua sangat giat mengurus anak tapi yang satunya tidak, ini salah satu tantangan yang mungkin terjadi dan seharusnya dapat diantisipasi, ujar Irma dalam kongkow inklusif Konekin, ditulis Minggu (11/7/2021).

3 dari 4 halaman

Sulit Mencari Pendidikan yang Sesuai

Selain hal-hal di atas sulitnya mencari pendidikan yang sesuai untuk anak juga bisa menjadi tantangan tersendiri, lanjut Irma.

Hal ini sering dihadapi oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Jangankan anak Tuli, anak disleksia pun kadang mengalami kesulitan, kata Irma.

“Kalau disleksia ini memang tampak non disabilitas secara fisik dan mental, tapi kalau masuk ke sekolah umum biasanya enggak naik kelas karena dia ada masalah fokus dan konsentrasi. Jadi kadang untuk anak-anak itu susah mendapatkan pendidikan yang sesuai.”

“Semoga ini tidak dialami oleh para orangtua tapi mungkin ini menjadi salah satu tantangan untuk mendapatkan pendidikan yang memang sesuai untuk anak,” pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas