Liputan6.com, Jakarta Memiliki disabilitas dengan segala keterbatasan dan stigma membuat Michael Kutcher terus termotivasi untuk melanjutkan hidup.
Dilansir dari Forbes, pria ini pernah didiagnosis dengan cerebral palsy, disabilitas motorik pada usia 3 tahun. Di usia tiga belas tahun, ia diberitahu bahwa hidupnya tinggal 48 jam sebelum akhirnya terselamatkan dengan transplantasi jantung.
Baca Juga
Padahal, cerebral palsy sendiri dapat memiliki berbagai efek. Saat menghadapi keterbatasan mobilitas di sisi kanannya dan beberapa rintangan tambahan dalam hal berbicara, mendengar, dan penglihatan, Kutcher tidak pernah diperlakukan berbeda oleh keluarganya. Mereka menciptakan rasa persatuan dan inklusi, menantangnya untuk bersaing dengan saudara kembarnya, Chris (atau lebih dikenal dengan nama Ashton), serta saudara perempuannya, Tausha.
Advertisement
“Saya pikir itulah yang memberi saya kekuatan pendorong untuk mengatasi tantangan dan rintangan. Saya belajar banyak dari keluarga, seperti berinteraksi dengan orang yang berbeda, yang sayangnya, penyandang disabilitas oleh masyarakat dipandang secara berbeda. Sehingga tak jarang saya berurusan dengan hal itu, bahkan hingga kini masih berjuang,” kata Kutcher tentang sistem dukungan keluarganya.
Bahkan, alih-alih membiarkan disabilitasnya mendominasi kehidupan sehari-hari, Kutcher menjadikannya misi untuk memandang hidup sebagai peluang. Ia juga sudah mulai mencari peluang dimana ia bisa berbagi kisahnya. Ia juga mulai bekerja dengan Cerebral Palsy Foundation.
Simak Video Berikut Ini:
Berbagi cerita
Dengan mendidik sebanyak mungkin orang tentang disabilitas dan mengadvokasi pentingnya donasi organ, ia membuka pikiran orang-orang dan mendorong orang lain yang menderita cerebral palsy untuk berbagi cerita mereka juga.
“Tujuan saya bukan untuk menjangkau semua orang. Tujuan saya yaitu bisa menyentuh satu orang, tapi jika bisa menyentuh banyak orang, itu sungguh luar biasa. Tujuan saya hanya untuk menginspirasi dan memberi dampak pada kehidupan dan mendorong perubahan dengan mengajari orang-orang tentang pentingnya donasi organ. Jika Anda melihat hidup saya, saya telah melakukan banyak hal dalam 30 tahun terakhir. Saya telah mampu menginspirasi orang, saya telah menjadi anggota produktif komunitas saya, dan saya memiliki anak-anak yang tidak akan berada di sini hari ini jika bukan karena kemurahan hati orang lain,” jelas Kutcher.
Kutcher telah mengembangkan pola pikir bahwa setiap orang memiliki disabilitas dari satu jenis atau lainnya, tetapi banyak yang lebih suka menyebutnya sebagai 'ketidakmampuan'. Namun bagi Kutcher, daripada berpegang pada awalan dengan konotasi negatif, ia berfokus pada fakta bahwa kita semua memiliki kemampuan positif, meskipun faktanya mereka mungkin berbeda.
“Saya pikir kita harus merasa nyaman dengan kemampuan kita, dan memahami bahwa kita mungkin tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang dilakukan orang lain. Jadilah nyaman dengan apa yang dapat Anda lakukan dalam kemampuan Anda sendiri. Karena pada akhirnya, kita semua berbeda, dan seperti apa dunia jika kita semua sama? Itu akan sangat membosankan. Kemampuan yang berbeda adalah apa yang membuat dunia berputar,” jelas Kutcher.
Advertisement
Memoar
Untuk berbagi kisah tentang bagaimana ia menggunakan kemampuannya sendiri untuk membuat dampak positif bagi dunia. Kutcher pun memutuskan untuk menulis memoarnya, berjudul My Yellow Brick Road. Harapannya dalam menulis buku adalah memberikan perspektif baru kepada pembaca tentang hidup dengan pola pikir positif meskipun ada hambatan yang mungkin muncul.
“Tujuan saya adalah agar orang-orang yang membaca mengatakan, 'Inilah seorang pria yang telah diberi banyak rintangan yang bahkan tidak dapat dipahami oleh kebanyakan orang, dan ia masih berdiri tegak, ia masih optimis, dan ia menggambarkan citra positif tentang mengatasi tantangan sambil menikmati hidup,'” kata Kutcher.
“Dan itulah pesan lain yang ingin saya gambarkan. Kita tidak menyadari betapa hebatnya hidup sampai kita dihadapkan dengan kematian, dan sangat penting untuk memiliki penghargaan itu terhadap kehidupan.”
Setelah mengalami peristiwa besar yang mengubah hidup di usia muda, Kutcher bisa saja memilih untuk menjadi korban. Namun sebaliknya, ia memutuskan untuk menjadi pemenang. Dengan mengubah hambatannya menjadi peluang, dan bersandar pada ketidakmampuannya, sosok yang sangat menginspirasi ini telah mampu mempengaruhi orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan memberanikan mereka untuk menjalani hidup mereka seutuhnya.
Infografis Awas Kecolongan 10 Titik Lengah Rawan Covid-19
Advertisement