Sukses

Hingga 25 Agustus 2021, Vaksinasi COVID-19 untuk Disabilitas Capai 38.868 Orang

Vaksinasi COVID-19 untuk disabilitas atau disebut program #DisabilitasBISAvaksin telah berlangsung. Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia melaporkan capaian penyandang disabilitas yang sudah disuntik per 25 Agustus 2021.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 untuk disabilitas atau disebut program #DisabilitasBISAvaksin telah berlangsung. Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia melaporkan capaian penyandang disabilitas yang sudah disuntik per 25 Agustus 2021.

Menurut unggahan di Instagram resmi @stafkhususpresiden.ay, data vaksinasi disabilitas di 6 provinsi yakni:

-Provinsi Banten 2.687 orang.

-Jawa Barat 9.257 orang.

-DI Yogyakarta 1.548 orang.

-Jawa Tengah 12.697 orang.

-Jawa Timur 12.513 orang.

-Bali 166 orang.

2 dari 4 halaman

Jawa Timur Tertinggi

Sampai Rabu, 25 Agustus 2021 lalu, provinsi Jawa Timur berada di urutan tertinggi untuk teman-teman disabilitas yang sudah divaksinasi.

Wilayah lain menyusul seiring pemerataan akses vaksin untuk teman-teman disabilitas yang didukung oleh pemerintah daerah.

Terkait update ini, Angkie turut mengunggah total capaian vaksinasi di akun Instagram pribadinya.

Here we go! 38.868 target sasaran penyandang disabilitas dan pendamping yang telah divaksin per tanggal 25 Agustus 2021,” tulis Angkie di akun Instagramnya @angkie.yudistia, dikutip Jumat (27/8/2021).

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

3 dari 4 halaman

Data per 23 Agustus 2021

Sebelumnya, pada 23 Agustus 2021 data vaksinasi disabilitas yang disampaikan adalah:

-Provinsi Banten 2.687 orang.

-Jawa Barat 6.348 orang.

-DI Yogyakarta 1.051 orang.

-Jawa Tengah 12.697 orang.

-Jawa Timur 8.637 orang.

-Bali 145 orang.

Total data vaksinasi disabilitas per 23 Agustus 2021 adalah 21.039.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Percepatan Vaksinasi COVID-19 Terkendala Stok dan Birokrasi