Liputan6.com, Jakarta Anak autisme kemungkinan besar tidak cocok jika dilibatkan dalam olahraga beregu atau tim.
Seperti disampaikan dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter. Menurutnya, hal ini bisa saja tak selalu terjadi, tapi olahraga tim seperti sepak bola, basket, atau voli dapat membuat anak dengan autisme sangat kesulitan.
“Autisme merupakan bagian dari gangguan perkembangan anak. Autisme atau gangguan spektrum (autism spectrum disorder atau ASD) adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup berbagai bidang, mulai dari aspek sosial, emosional, dan komunikasi,” ujar Sepriani mengutip Klikdokter Rabu (13/10/2021).
Advertisement
Beberapa alasan yang membuat anak autisme sulit mengikuti olahraga tim adalah:
Baca Juga
-Aktivitas tim berkaitan erat dengan komunikasi sosial. Olahraga tim membutuhkan kemampuan komunikasi sosial yang canggih. Anak dengan autisme bisa sulit untuk benar-benar masuk ke dalam tim, berkomunikasi dengan anggota lainnya, atau memprediksi apa yang mungkin dilakukan anggota tim lainnya.
Kekuatan dan Koordinasi Tubuh
Alasan berikutnya adalah:
-Olahraga tim membutuhkan kekuatan dan koordinasi tubuh. Autisme seringkali disertai penurunan tonus otot dan masalah dengan koordinasi. Akibatnya, anak dengan autisme bisa mengalami kesulitan untuk ikut bermain.
-Aktivitas fisik beregu juga seringnya dilakukan di luar ruangan yang bisa panas, dingin, atau terlalu terang. Kebanyakan anak dengan autisme punya tantangan sensorik yang menjadikan suara yang keras, sinar yang menyilaukan, dan temperatur ekstrem sulit untuk ditangani. Hasilnya, anak bisa menjadi tidak senang, bahkan tidak kooperatif.
Advertisement
Olahraga untuk Anak Autisme
Sepriani mengatakan, olahraga untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) sebaiknya lebih fokus pada keterlibatan sosial, bukan mengembangkan keterampilan atletik.
Salah satu olahraga yang baik untuk anak autisme adalah renang. Tak cuma untuk kebanyakan orang, berenang juga diketahui baik untuk anak dengan autisme, khususnya pada anak-anak yang kurang mahir dalam keterampilan bermain bola.
Tak hanya itu, perenang dengan autisme juga bisa sukses dalam cabang renang karena jenis aktivitas fisik ini memungkinkan untuk kompetisi individu, pungkasnya.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement