Sukses

Seru, Anak-Anak Tunarungu Ngobrol Bareng Astronot NASA

Para siswa dari Mary Hare School di Newbury, Berkshire, Inggris mendapat kesempatan untuk mengobrol langsung dengan astronot NASA Mark T. Vande Hei dari luar angkasa.

Liputan6.com, Jakarta Para siswa dari Mary Hare School di Newbury, Berkshire, Inggris mendapat kesempatan untuk mengobrol langsung dengan astronot NASA Mark T. Vande Hei dari luar angkasa.

Sepuluh murid penyandang disabilitas rungu tersebut menjadi yang pertama yang berbicara dengan astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS).

Dilansir dari BBC, anak-anak ini boleh mengajukan berbagai pertanyaan. Masing-masing diberikan waktu semenit untuk berbicara dengan astronot. Mereka pun tanpa segan langsung mengajukan pertanyaan tentang gravitasi, Cahaya Utara, dan apakah astronot menggunakan bahasa isyarat di luar angkasa.

"Hai, saya Rosie, apakah Anda harus belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi jika terjadi gangguan pada sistem radio pada seragam Anda?" tanya salah satu murid.

 

 

2 dari 4 halaman

Jawaban astronot

"Kami bisa berkomunikasi bahwa kami dalam masalah atau sekadar mengabarkan bahwa kami baik-baik saja. Bahkan hal-hal kecil seperti meninggikan frekuensi menjadi lebih kompleks. Komunikasi benar-benar berbeda disini dan di bawah sana," jawabnya.

Oleh sebab itu, Rosie bertekad untuk membawa bahasa isyarat ke mereka. Sebab saat ia masih di sekolah dasar, ia belajar bagaimana melakukan bahasa isyarat. Sehingga ia merasa ini merupakan kesempatan yang baik untuk menanyakan langsung ke mereka jika mereka tahu sesuatu tentang bahasa isyarat untuk mengetahui kondisi disana dan di bawah sini.

 

3 dari 4 halaman

Kesempatan luar biasa

Acara ini diselenggarakan oleh penggemar lokal dari Newbury dan District Amateur Radio Society.

"Kalin semua (para murid) telah menghibur saya, terima kasih banyak," tutup sang astronot di sesi terkahir pertanyaan dijawab.

"Bisa dibilang saya bersemangat, meskipun di awal saya merasa cemas," ujar salah satu murid tentang pengalamannya hari itu.

"Ini adalah kisah yang bagus untuk dituliskan dalam sejarah, untuk menjadi tunarungu pertama yang benar-benar berbicara langsung dengan para astronot," ujar murid lainnya.

"Ini merupakan kesempatan luar biasa dan betapa luar biasa bahwa mereka membalas ucapan saya, itu sangat keren," ujar murid lainnya.

ISS memiliki stasiun Radio Amatir di dalamnya dan para astronot juga merupakan amatir radio berlisensi.

4 dari 4 halaman

Infografis: Kirim Astronot Bukan Prioritas Indonesia