Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja telah membantu lebih dari 80.000 orang belajar Bahasa Isyarat Inggris (BSL). Dari hanya karena senang mengajarkan bahasa isyarat, remaja tersebut justru memperoleh penghargaan dan kontribusinya atas komunitas tunarungu diakui.
Tyrese Dibba, seorang remaja berusia 16 tahun itu memiliki Charge Syndrome dan tuli serta melihat sebagian. Ia membuat serangkaian video tutorial belajar BSL selama lockdown pandemi Covid-19.
Dilansir dari BBC, video-videonya tersebut yang dirilis bersama badan amal Sense merupakan bagian dari upaya mengatasi isolasi diantara para penyandang disabilitas. Namun dari sana, ia juga menerima penghargaan Points of Light dari perdana menteri. Dengan itu maka ia juga telah mendapat pengakuan atas kontribusinya.
Advertisement
Baca Juga
Â
Â
kelas online gratis
Badan amal Sense menyebutkan bahwa Tyrese merupakan seorang bintang dari Sense Sign School. Sebutan itu sebanding dengan upayanya dalam mengajar BSL kepada puluhan ribu orang melalui kelas online gratis.
Adapun penghargaan Points of Light bertujuan memberikan pengakuan kepada seseorang yang telah memberikan kontribusi luar biasa untuk menjadi sukarelawan di komunitas mereka.
Â
Advertisement
Remaja inspiratif
Sementara remaja asal Birmingham ini mengaku senang mengatahui banya orang ingin mempelajari bahasa isyarat.
"Saya senang begitu banyak orang ingin belajar beberapa bahasa isyarat dasar. Juga saya sedikit terkejut karena pekerjaan saya diakui oleh perdana menteri," katanya, dikutip dari BBC.
Menurut Richard Kramer, kepala eksekutif Sense, Tyrese merupakan pemuda inspiratif. "Ia adalah pemuda inspiratif yang telah mengatasi tantangan untuk membuat puluhan ribu orang belajar bahasa isyarat. Maka kami pun tidak terpikirkan orang selain dirinya yang lebih pantas menerima penghargaan ini," kata Kramer, dikutip dari BBC.