Liputan6.com, Jakarta Menurut UU No. 8 Tahun 2016 Pasal 4, salah satu jenis ragam disabilitas yakni penyandang Disabilitas Fisik. Jenis disabilitas ini membuat penyandangnya mengalami keterbatasan pada fungsi tubuh.
Jenis disabilitas ini bisa muncul sejak lahir maupun akibat kecelakaan, penyakit, atau efek samping pengobatan medis.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengganti bagian tubuh yang hilang tersebut, Board of Director LimbCare Center Alvin Fauzi menerangkan proses pengerjaan kaki palsu prostetik yaitu:
1. Pemeriksaan
Pertama-tama, kata Alvin, pihaknya akan melakukan evaluasi bagian tubuh dan mendapatkan informasi dari pasien untuk dibuatkan alat bantu orthosis maupun prostetik yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kondisi hidup pasien.
“Yang pertama ada proses asesment atau pemeriksaan. Kita mengecek memeriksa seluruh kebutuhan teman teman disabilitas alat apa sih gitu yang cocok? Kita juga melakukan diskusi dengan pasien,” kata Alvin, dalam webinar Mewujudkan Disabilitas Inklusif, ditulis Selasa (7/12/2021).
2. Pencetakan
Selanjutnya adalah proses pencetakan kaki palsu. “Ketika sudah mendapatkan desain apa yang sesuai dan juga apa yang dibutuhkan kita lakukan pencetakan dengan rektifikasi."
Simak Video Berikut Ini:
3. Rektifikasi
Rektifikasi adalah pemberian koreksi pada model bagian tubuh yang telah dicetak dan telah melalui proses pengisian gypsum. ”Kemudian tahap berikutnya merektifikasi atau proses membuat model untuk di proses berikutnya."
4. Fabrikasi & Assembly
Proses pengerjaan pembuatan alat orthosis ataupun prostetik sehingga menjadi bagian yang sudah siap dipakai serta pengujian awal komponen hingga menjadi alat yang siap dipakai.
“Tahap berikutnya adalah fabrikasi atau tahap assembly. Proses ini dilakukan ketika semua sudah jadi dan tinggal merangkai komponen-komponen yang ada untuk membentuk kaki ataupun alat bantu yang dibutuhkan bagi pasien," jelas Alvin.
Advertisement
5. Fitting
Proses pengepasan alat bantu yang sudah dibuat untuk dilakukan uji coba pada pengguna. “Kemudian tahap kelima ada fitting. Bagaimana tahap pengepasan di sini kita masih melakukan adjustment atau perbaikan. Jika ada yang tidak pas atau mungkin ada kelebihan atau kepanjangan kita melakukan proses fitting agar alat bantu yang diberikan merupakan alat bantu yang pas dan juga sesuai untuk pasien.”
6. Delivery
Proses penyerahan alat bantu yang sudah lewat fitting dan sesuai dengan kondisi pasien serta sudah dilakukan quality control.
“Dalam proses delivery, mungkin kita memberikan alat bantu tersebut kepada pasien dan juga untuk yang prostetik. Kita biasanya melakukan pelatihan untuk berjalan. Dan juga kita juga ada kontrol untuk beberapa untuk beberapa waktu kemudian untuk mengecek apakah alat bantunya ini ada kendala atau tidak," ujar Alvin.