Liputan6.com, Jakarta Bibir sumbing merupakan disabilitas kongenital (bawaan lahir) yang ditandai adanya celah pada bibir bagian atas.
Keadaan ini dapat terjadi pada satu maupun dua sisi bibir. Bibir sumbing bisa terjadi secara tunggal dan dapat pula disertai sumbing langit-langit mulut.
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons dari Klikdokter, pada umumnya lebih dari 50 persen kasus bibir sumbing juga disertai dengan sumbing langit-langit.
Advertisement
“Bibir sumbing sering terjadi di Indonesia. Data menyebutkan, keadaan tersebut terjadi pada 1 dari sekitar 1.000 kelahiran,” ujar Alberta mengutip Klikdokter, Rabu (22/12/2021).
Ada beberapa faktor risiko bayi lahir dengan bibir sumbing, salah satunya obesitas. Menurut Alberta, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang obesitas memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami bibir sumbing.
Simak Video Berikut Ini
Faktor Risiko Lain
Selain obesitas atau kelebihan berat badan, faktor risiko lahirnya bayi sumbing yakni:
Genetik atau Keturunan
Adanya riwayat bibir sumbing pada keluarga akan meningkatkan risiko keadaan yang sama pada bayi yang akan dilahirkan.
“Untuk memperkecil risiko tersebut, Anda dianjurkan untuk melakukan konseling genetik ke dokter spesialis atau ahli genetik.”
Jenis Kelamin
Dari data yang ada, jumlah bayi laki-laki yang menyandang bibir sumbing adalah dua kali lebih banyak daripada bayi perempuan.
Usia Ibu dan Ayah
Studi menemukan bahwa ibu yang berusia di bawah 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing.
Pada studi lain dikatakan bahwa ibu yang berusia di atas 40 tahun pun memiliki risiko 28 persen lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing.
Tak hanya itu, usia ayah ternyata juga berpengaruh. Diketahui bahwa ayah yang berusia di atas 40 tahun turut meningkatkan risiko bibir sumbing sebesar 58 persen.
Advertisement
Selanjutnya
Faktor risiko selanjutnya adalah:
Jumlah Kehamilan
Menurut jurnal Plastik Rekonstruksi dan Iranian Journal of Otorhinolaryngology, kehamilan lebih dari dua atau tiga bisa meningkatkan risiko terjadinya bibir sumbing.
Obat-obatan
Konsumsi obat anti kejang ketika sedang hamil dapat meningkatkan risiko memiliki bayi dengan bibir sumbing.
Obat lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi tersebut adalah steroid dan methotrexate, yang digunakan sebagai obat radang dan kanker.
Tak hanya itu, seorang wanita yang tidak mampu mencukupi kebutuhan asam folat selama hamil juga dikaitkan dengan peningkatan risiko melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
Penyakit
Wanita yang terjangkit diabetes sebelum hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing.
Gaya Hidup
Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang (narkoba) saat hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan keadaan bibir sumbing.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement