Sukses

Bayi Bibir Sumbing Tetap Harus Diberi ASI, Begini Caranya

Bibir sumbing adalah disabilitas bawaan lahir yang ditandai celah di bibir atas, pada umumnya lebih dari 50 persen kasus bibir sumbing juga disertai dengan sumbing langit-langit.

Liputan6.com, Jakarta Bibir sumbing adalah disabilitas bawaan lahir yang ditandai celah di bibir atas, pada umumnya lebih dari 50 persen kasus bibir sumbing juga disertai dengan sumbing langit-langit.

Kondisi ini terkadang membuat para ibu bingung terutama ketika hendak memberi Air Susu Ibu (ASI) pada anaknya.

Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons dari Klikdokter, ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayi yang memiliki kelainan bibir sumbing. Yang pasti, ibu harus sabar dan belajar untuk memberi ASI baik secara langsung atau dengan bantuan alat botol, cup, sendok atau yang lainnya.

"Umumnya, bayi menggunakan efek isap dan kompresi untuk minum ASI secara langsung pada payudara ibu. Kemampuan untuk membuat efek isap adalah kunci untuk menempel pada payudara, mempertahankan posisi menyusu dan mengisap ASI. Dengan demikian, bayi dan ibu akan sama-sama merasa nyaman," kata Alberta mengutip Klikdokter Jumat (31/12/2021).

Proses mengisap ASI sedikit kompleks. Awalnya, bibir bayi menempel pada puting ibu sehingga menutup rongga mulut bagian depan. Langit-langit lunak naik ke atas dan ke belakang sehingga bersentuhan dengan dinding tenggorokan dan menutup rongga mulut bagian belakang. Lidah dan rahang turun dan mengisap air susu dari payudara. Efek kompresi terjadi ketika bayi menekan payudara antara lidah dan rahang.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Pada Bayi Bibir Sumbing

Pada bayi bibir sumbing, terdapat hubungan antara tekanan rongga mulut yang dihasilkan ketika menyusu dan tipe atau besarnya ukuran sumbing.

Bayi dengan bibir sumbing saja lebih mungkin untuk menyusu secara langsung pada payudara ibu, jika dibandingkan bayi dengan bibir sumbing sekaligus sumbing langit-langit.

Untuk menunjang keberhasilan memberikan ASI kepada bayi bibir sumbing dan/atau sumbing langit-langit, dibutuhkan modifikasi posisi menyusu. Berikut adalah rekomendasi berdasarkan Academy of Breastfeeding Medicine:

Bayi diarahkan dengan posisi sedemikian rupa agar sumbing bibir berada pada posisi atas payudara. Sebagai contoh, bayi dengan sumbing bibir kanan akan lebih mudah disusui dengan posisi cross cradle pada payudara kanan ibu atau football pada payudara kiri ibu.

Ibu dapat menutupi sumbing bibir dengan menggunakan jari tangan dan/atau menekan pipi bayi untuk mengurangi lebar celah sumbing bibir.

Pada bayi dengan sumbing bibir dua sisi dapat menggunakan posisi straddle hadap ke atas.

3 dari 4 halaman

Sumbing Langit-Langit

Sedang, pada bayi dengan sumbing langit-langit diposisikan semi tegak untuk mengurangi arah balik ASI ke hidung dan ke dalam tuba Eustachian.

Posisi football hold atau twin lebih efektif dibandingkan posisi cross cradle untuk bayi dengan sumbing langit-langit.

Ibu juga dapat membantu memompa ASI secara manual ke dalam mulut bayi, jika tidak ada efek isap dan kompresi dari bayi.

“Jika menyusu langsung cukup sulit dilakukan, jangan dulu menyerah. Ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayi dengan bantuan alat seperti cup, sendok, botol khusus dan lain-lain. Pemberian ASI melindungi bayi dari infeksi telinga (otitis media) yang cukup sering terjadi pada bayi bibir sumbing.”

“Sebaiknya ibu bayi bibir sumbing berkonsultasi ke dokter spesialis atau ahli laktasi mengenai posisi menyusu, suplai ASI dan cara memompa ASI. Ingatlah bahwa memberikan ASI kepada bayi bibir sumbing tidaklah mustahil untuk Anda lakukan,” tutup Alberta.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas