Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Pasangan Disabilitas Menulis Cerita Erotis untuk Mempertahankan Romantisme Hubungan

Pengidap stroke Paul Grainger menceritakan tentang kehidupan seksnya bersama sang istri, Heather yang menyandang disabilitas daksa.

Liputan6.com, Jakarta Pengidap stroke Paul Grainger menceritakan tentang kehidupan seksnya bersama sang istri, Heather yang menyandang disabilitas daksa.

Kaki Heather diamputasi di bawah lutut akibat penyakit sepsis yang dideritanya di masa kanak-kanak. Sedang, Paul mengalami stroke setelah tak lama setelah menikah di usia paruh baya.

“Saya dan istri yang disabilitas harus menyesuaikan kehidupan seks setelah saya menderita stroke. Itu membuat hal-hal menarik di kamar tidur. Heather berjuang dengan posisi tertentu, sementara saya mengalami disfungsi ereksi, membuat seks penetrasi menjadi tidak mungkin,” kata Paul mengutip Disabilityhorizons.com, Minggu (16/1/2022).

Terlepas dari semua itu, keduanya bertekad untuk tetap menjalin romantisme dan melanjutkan kehidupan seks yang tidak membosankan.

Salah satu cara yang dilakukan keduanya dalam membuat kehidupan seks lebih bergairah adalah dengan menulis cerita erotis.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Menulis Cerita Erotis

Paul adalah seorang jurnalis yang telah bekerja hampir 30 tahun dan selalu suka menulis fiksi erotis.

“Salah satu cara favorit kami untuk menghabiskan beberapa jam adalah menciptakan skenario seksual, semakin liar, semakin baik. Saya kemudian menulisnya menjadi sebuah cerita,” kata Paul.

“Sementara, Heather menunggu dengan penuh harap, mengenakan salah satu pakaian terseksi dari 'kotak seks' kami. Kami pun memerankannya sebaik mungkin.”

Paul telah menulis berbagai cerita tentang hubungan seks. Misalnya tentang berhubungan di taman rumah mereka, masturbasi bersama dan seks sambil ditutup matanya.

3 dari 4 halaman

Mandi Bersama

Selain menulis cerita seks, keduanya juga acap kali mandi bersama.

“Kami suka mandi sensual yang panjang bersama. Kami memiliki pancuran duduk karena saya memiliki masalah keseimbangan pasca stroke.”

“Tidak ada yang lebih baik daripada aku duduk di kamar mandi dengan Heather di pangkuanku, kami saling menyabuni dengan gel dan air mengalir di atas kami.”

Menurutnya, dengan melakukan hal-hal baru bersama pasangan, keduanya merasakan hubungan yang lebih baik bahkan lebih dari pasangan non disabilitas.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas