Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial mendukung penyelenggaraan forum 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) atau Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana ke-7 Tahun 2022 di Provinsi Bali, khususnya dalam hal pengaturan dan penyediaan layanan aksesibilitas tamu penyandang disabilitas.
“Kami, dari Kementerian Sosial, mendukung keberhasilan event ini, terutama terkait dengan aksesibilitas untuk para tamu penyandang disabilitas,” kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Pepen Nazaruddin melalui keterangan pers di laman resmi Kemensos.
Advertisement
Baca Juga
GPDRR merupakan forum multi-pemangku kepentingan dua tahunan yang dibentuk oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang secara khusus membahas isu-isu perkembangan dan tren terbaru dalam upaya pengurangan risiko bencana, termasuk peninjauan kemajuan, serta berbagai pengetahuan kebencanaan di seluruh dunia.
Memasuki penyelenggaraan forum ke-7, tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggara dan Bali terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan forum berskala internasional ini pada Bulan Mei mendatang. Jumlah peserta yang hadir diperkirakan mencapai 5.000 orang dari 193 negara, serta akan turut dihadiri Sekretaris Jenderal PBB dan sejumlah kepala negara tertentu.
Persiapkan aksesibilitas untuk tamu disabilitas
Lebih lanjut, disampaikan Pepen, Kemensos akan berkonsentrasi pada kebutuhan aksesibilitas tamu, seperti penyiapan kursi roda, pendamping khusus, juru bahasa isyarat yang mampu memahami bahasa tamu secara internasional, baik di bandara, venue, maupun penginapan, hingga mobil akses untuk disabilitas.
Menurutnya, untuk dapat memberikan pendampingan maksimal kepada peserta yang membutuhkan layanan aksesibilitas, ada baiknya, kita (re: tuan rumah) mengetahui terlebih dahulu jumlah pemerlu layanan aksesibilitas dan titik-titik yang perlu diberikan layanan aksesibilitas.
“Kalau kita petakan, untuk layanan aksesibilitas ini, disarankan di beberapa titik. Pertama, layanan aksesibilitas di bandara, baik di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta maupun di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, khususnya menempatkan petugas yang secara khusus bisa mendampingi para peserta memahami alur-alur aksesibilitas di bandara. Begitupun di area venue dan penginapan,” terangnya di hadapan pimpinan rapat.
Rapat, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dan diikuti 43 Kementerian/Lembaga terkait itu, merupakan pertemuan multi stakeholder yang membahas persiapan penyelenggaraan forum GPDRR ke-7 di Indonesia.
Advertisement