Liputan6.com, Jakarta Anak dapat mengalami berbagai disabilitas ketika lahir, salah satunya mikrosefali. Kondisi ini ditandai dengan kepala anak yang lebih kecil dari anak lainnya akibat otak tidak bertumbuh.
Menurut tulisan yang ditinjau ulang oleh dokter anak Dan Brennan, MD di Webmd.com, disabilitas ini dapat dicegah.
Langkah-langkah pencegahannya yakni:
Advertisement
-Saat hamil, upayakan makan makanan yang sehat dan minum vitamin prenatal.
-Tidak minum alkohol atau menggunakan narkoba.
-Jauhi bahan kimia.
-Sering-seringlah mencuci tangan dan dapatkan perawatan untuk penyakit apa pun segera setelah merasa sakit.
Simak Video Berikut Ini
Langkah Lainnya
Langkah lainnya yakni:
-Mintalah orang lain mengganti kotak pasir tempat kotoran kucing. Pasalnya, kotoran kucing dapat menyebarkan parasit penyebab toksoplasmosis.
-Gunakan obat nyamuk ketika berada di daerah berhutan atau negara yang dikenal dengan nyamuk. Badan kesehatan Amerika mengatakan obat nyamuk aman digunakan saat hamil.
“Jika Anda memiliki anak dengan mikrosefali dan ingin hamil lagi, bicarakan dengan dokter Anda. Konseling genetik dapat membantu Anda memahami risiko keluarga Anda terhadap penyakit ini,” mengutip Webmd.com Selasa (22/2/2022).
Advertisement
Lebih Jauh tentang Mikrosefali
Mikrosefali merupakan gangguan sistem saraf langka di mana otak bayi berhenti tumbuh sebagaimana mestinya. Mikrosefali bisa terjadi saat bayi masih dalam kandungan ibu atau dalam beberapa tahun pertama kelahiran.
Dalam banyak kasus, dokter tidak dapat memberi tahu secara rinci mengapa ini terjadi. Umumnya, penyebab pastinya tidak diketahui.
Namun, kondisi ini dapat berkaitan dengan:
-Masalah dengan gen orangtua (mikrosefali kongenital)
-Sesuatu di lingkungan (acquired microcephaly)
Mikrosefali bawaan diturunkan melalui keluarga.
“Ini disebabkan oleh kelainan gen yang terkait dengan perkembangan otak awal. Mikrosefali sering terlihat pada anak-anak dengan sindrom Down dan kelainan genetiK.”
Sedangkan, acquired microcephaly berarti otak anak bersentuhan dengan sesuatu yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa hal yang dapat terjadi saat bayi dalam kandungan adalah:
-Infeksi virus, termasuk rubella (campak Jerman), cacar air, dan Zika, yang disebarkan oleh nyamuk
-Infeksi parasit, seperti toksoplasmosis atau cytomegalovirus
-Bahan kimia beracun seperti timbal
-Tidak mendapatkan makanan atau nutrisi yang cukup (malnutrisi)
-Alkohol
-Narkoba.
Mikrosefali juga dapat disebabkan oleh hal-hal lain, seperti:
-Perdarahan atau stroke pada bayi baru lahir
-Cedera otak setelah lahir
-Kelainan tulang belakang atau otak.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement