Sukses

Thailand Buka Akses Scuba Diving untuk Wisatawan Penyandang Disabilitas

Aksesibilitas menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor pariwisata global dengan 15% populasi dunia yang hidup dengan disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Aksesibilitas menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor pariwisata global dengan 15% populasi dunia yang hidup dengan disabilitas.

Perjalanan wisata selalu melayani mereka yang berbadan sehat, membuat wisatawan penyandang disabilitas hanya memiliki sedikit pilihan setiap ingin keluar dan bepergian di masa liburan.

Namun salah satu operator tur Thailand berharap untuk mengatasi masalah ini dengan rekreasi scuba diving baru di Thailand yang dapat diakses oleh semua orang.

“Itu adalah pengalaman baru dan saya terkesan. Yang penting ada guide yang ramah dan selalu siap membantu. Saya tidak merasa takut sama sekali,” kata Araya Nantayu, seorang wanita tunanetra yang ikut dalam tur di Thailand selatan.

Pengalaman menyelam yang dapat diakses dimulai di lepas pantai provinsi Trang. Itu pun awalnya didorong oleh kebutuhan inklusivitas di wilayah tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Difabel akan diajak Kedalaman 15 Meter

Nitcharee Peneakchanasak membantu mengatur perjalanan di Laut Andaman. Rombongan wisatawan akan diajak turun ke kedalaman lebih dari 15 meter di bawah permukaan dan menjelajahi Gua Zamrud Koh Waen yang terkenal. Itu semua dilakukan dengan pengawasan pemandu wisata.

“Ini adalah pertama kalinya saya menyelam di Laut Trang. Itu adalah lingkungan yang indah dan kami melihat banyak kehidupan laut di bawah air. Kami datang dengan beberapa teman yang ingin menyelam. Masing-masing dari mereka memiliki disabilitas tetapi mereka ingin mengalami sendiri menyelam,” kata Nitcharee.

Otoritas Pariwisata Thailand sekarang mengadaptasi fasilitas di Dock Pak Meng terdekat untuk membuat situs lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas.

Bagi Araya, langkah tersebut menandakan perubahan sikap terhadap perjalanan inklusif di negara ini.

“Saya ingin memberitahu semua penyandang disabilitas bahwa dunia selalu terbuka bagi kita jika kita tidak menutup hati kita.”