Liputan6.com, Jakarta Twiggy adalah wanita asal Inggris yang menyandang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
ADHD adalah jenis disabilitas yang sering ditemukan pada anak-anak. Namun, tak hanya pada anak, ADHD juga bisa dimiliki dan baru ditemukan di usia dewasa,
ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang sering ditandai dengan kurangnya perhatian, disorganisasi, hiperaktif, dan impulsif.
Advertisement
Ini adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum. Menurut Federasi ADHD Dunia, kondisi ini diperkirakan terjadi pada hampir 6 persen anak-anak dan 2,5 persen orang dewasa.
Twiggy mengatakan tanda-tanda dia menyandang ADHD mulai terlihat di sekolah. Ia cenderung menyukai beberapa mata pelajaran, sedangkan pada pelajaran lainnya ia tidak tertarik.
"Saya menyukai bahasa Inggris dan drama. Jika kita belajar tentang Shakespeare, astaga, aku sedang on fire. Tetapi jika itu hal lain, seperti matematika, saya tidak tertarik,” katanya mengutip BBC Rabu (27/4/2022).
Twiggy yang memiliki kesulitan untuk fokus sering membuatnya merasa bodoh. Namun, dengan dukungan keluarga dan teman-temannya, ia melanjutkan studi hukum di universitas dan menjadi jurnalis kecantikan untuk sebuah majalah terkemuka.
Twiggy pertama kali mendengar tentang ADHD dari wanita di media sosial tetapi kemudian harus membujuk dokternya untuk merujuknya ke psikiater.
Ketika diagnosisnya dikonfirmasi, Agustus lalu, dia menangis bahagia.
"Sangat melegakan mengetahui saya tidak hiperaktif karena saya menyebalkan, saya tidak melamun karena saya tidak peduli dengan apa yang orang itu katakan, itu hanya cara kerja otak saya," katanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diagnosis Berbuah Baik
ADHD adalah kondisi perkembangan saraf yang datang dalam tiga jenis: lalai, hiperaktif/impulsif, atau kombinasi keduanya, seperti yang dimiliki Twiggy.
Semua wanita mengatakan diagnosis ADHD mereka telah berbuah baik bagi kehidupan mereka. Bagi sebagian orang, pengobatan dan terapi telah membantu. Bagi yang lain, termasuk Twiggy, yang mereka butuhkan hanyalah jawaban.
"ADHD saya adalah bagian dari diri saya, tapi sekarang, saya bisa mengatasinya, saya tidak menyalahkan diri sendiri lagi," katanya.
Para ahli mengatakan wanita sering belajar untuk "menyamarkan" gejala mereka.
Mereka mungkin dipandang memiliki kecemasan atau depresi. Mereka mungkin memiliki kondisi lain di samping ADHD mereka, seperti autisme.
Dan ini dapat menyebabkan diagnosis yang tidak lengkap atau salah yang menutupi kesulitan mendasar mereka.
Para ahli terkemuka mengatakan kesenjangan diagnosis antara pria dan wanita menyusut di masa dewasa.
Tetapi sementara data NHS Digital menunjukkan diagnosis telah meningkat untuk kedua jenis kelamin dalam beberapa tahun terakhir di Inggris, pada 2019-2020, 33.000 wanita berhasil didiagnosis dibandingkan dengan lebih dari 100.000 pria.
Advertisement
Perempuan Lebih Sulit Didiagnosis
Psikolog klinis dan forensik Dr Susan Young mengatakan, anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih mungkin untuk didiagnosis ADHD di masa kecil ketimbang perempuan.
Penelitian menunjukkan anak laki-laki cenderung menampilkan perilaku yang lebih mengganggu, seperti melanggar aturan atau berkelahi, sementara gejala anak perempuan cenderung lebih halus.
"Anak laki-laki yang ribut yang menyebabkan masalah di kelas yang akan dirujuk untuk mendapatkan bantuan, bukan anak perempuan yang lebih pendiam yang dikritik karena melamun atau tidak memperhatikan - tetapi gadis-gadis itu juga berjuang," kata Dr Young.
"Wanita tidak mengalami ADHD secara tiba-tiba, ada tanda-tanda halus yang terjadi sepanjang hidup mereka."
Gejala yang samar dapat membuat para wanita terlambat didiagnosis. Padahal, diagnosis yang terlambat dapat berdampak negatif pada hubungan dan karier, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan.
Sulitnya diagnosis ADHD pada wanita juga dapat dipengaruhi bias gender. Stereotip yang berkembang saat ini adalah ADHD hanya mempengaruhi anak laki-laki.
Hal ini mengindikasikan setidaknya puluhan ribu penduduk di Inggris diperkirakan tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut. Sehingga, mereka tidak menerima bantuan yang mereka butuhkan.
ADHD Masa Kanak-Kanak dan Dewasa
Psikiater di University of Minnesota Medical School dan penulis The Mindfulness Prescription for Adult ADHD, Dr Lidia Zylowska dalam artikel berbeda mengatakan, ADHD masa kanak-kanak sering dikaitkan dengan kegelisahan dan kesulitan duduk diam.
“Pada orang dewasa, biasanya hiperaktifnya kurang menonjol,” kata Zylowska mengutip Channel News Asia, Sabtu (23/4/2022).
Orang dewasa dengan gangguan ADHD sering berjuang dengan kurangnya fokus dan disorganisasi yang disebut keterampilan fungsi eksekutif. Ini mencakup kemampuan perencanaan, pengorganisasian, dan manajemen waktu. Ini adalah keterampilan dasar yang dibutuhkan para orang dewasa.
Ketika orang dewasa mengabaikan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan ini, hal itu dapat menciptakan kekacauan. Seperti tagihan menumpuk, keterlambatan di tempat kerja dapat menyebabkan pemecatan, janji cek kesehatan tertunda atau terabaikan, hingga terjadi kecelakaan.
ADHD pada orang dewasa yang tidak ditangani dengan baik juga dapat memicu berbagai masalah di lingkungan pendidikan dan di tempat kerja. Berbagai masalah ini dapat ditimbulkan akibat kemampuan perencanaan yang buruk.
Advertisement