Sukses

Grab Indonesia Minta Maaf ke Penyandang Tuli yang Dapat Perlakuan Tidak Menyenangkan

Grab Indonesia meminta maaf atas kejadian tidak menyenangkan yang dialami salah satu calon mitra Grab yang merupakan penyandang tuli.

Liputan6.com, Jakarta Grab Indonesia meminta maaf atas kejadian tidak menyenangkan yang dialami salah satu calon mitra Grab dengan disabilitas tuli. Permohonan maaf dilakukan perwakilan Grab dengan menemui Tonanda Putra Natadiningrat beserta keluarga pada 27 April 2022.

Dalam kesempatan itu, Tonanda dan keluarga berkenan menerima permintaan maaf Grab yang datang didampingi penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia dari Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat.

"Dengan segala kerendahan hati, Grab Indonesia sangat mengapresiasi sambutan Bapak Tonanda yang telah berkenan menerima permintaan maaf kami," kata Grab Chief Communications Officer of Grab Indonesia Mayang Schreiber dalam pernyataan resmi diterima Liputan6.com ditulis Sabtu, 30 April 2022.

Hal ini selaras dengan pernyataan dari keluarga Tonanda. Dalam unggahan di Instagram, pihak Grab yang datang adalah Head of Supply Management Grab Indonesia Reka Gayantika menemui Tonanda dan keluarga.

"Mereka meminta maaf secara langsung dan menjelaskan tindakan tegas mengenai kejadian ini," kata Tagore Natadiningrat yang merupakan ayah dari Tonanda dalam postingan di akun Instagram pada kemarin, 29 April 2022.

Tagore juga menyampaikan bahwa keluarganya menghargai upaya dan respons cepat perusahaan tersebut atas kasus yang menimpa salah satu anaknya itu.

"Dalam hal ini, kami sekeluarga menghargai dan menerima permintaan maaf serta reaksi cepat dari pihak Grab indonesia," lanjut Tagore.

Selain memberikan maaf, Tonanda dan keluarga juga menyampaikan beberapa masukan agar tim lini depan Grab Indonesia dapat melayani dan berkomunikasi lebih baik dengan Teman Tuli. 

2 dari 4 halaman

Grab Pindahtugaskan Karyawan Tersebut ke Bagian Administrasi

Grab Indonesia telah merampungkan investigasi internal terkait kejadian kurang menyenangkan yang dialami calon mitra Grab, Tonanda pada 26 April 2022. Hasil investigasi Grab adalah terjadi kesalahan prosedural di lapangan yang mengusik rasa kemanusiaan.

Terkait kejadian tersebut, Grab Indonesia melakukan beberapa langkah internal. Di antaranya mencopot mencopot karyawan Grab terkait dari posisinya. Karyawan tersebut bakal tak lagi bertugas di lini depan tapi pindah ke pekerjaan administrasi.

Peringatan tertulis juga diberikan Grab kepada karyawan yang telah melakukan hal kurang menyenangkan pada calon mitra Grab, Tonanda.

"Sesuai prosedur ketenagakerjaan, tindakan ini disertai pemberian surat peringatan keras," kata Mayang.

Karyawan tersebut juga akan diberikan pelatihan tentang budaya disabilitas. Pelatihan akan dimulai pada tanggal 9 Mei 2022.

"Sebagai bagian dari proses pengembangan diri, karyawan tersebut diwajibkan untuk menggunakan sebagian jam kerjanya untuk membantu komunitas penyandang disabilitas yang bekerja sama dengan Grab dan akan dimulai pada tanggal 9 Mei 2022," kata Mayang.

3 dari 4 halaman

Mengenai Kejadian Kurang Menyenangkan yang Dialami Tonanda

Kejadian kurang menyenangkan yang dialami Tonanda menyeruak ke permukaan usai istri Tonanda yakni Amanda Farliany membuat Surat Terbuka kepada Grab Indonesia. Mereka menceritakan mengenai pelayanan buruk yang didapatkan Tonanda di tempat pendaftaran sebagai mitra Grab Cakung, Jakarta Timur.

"Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung .. Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..," tulis Amanda.

Amanda menceritakan bahwa saat sang suami berada di kantor Grab Cakung, petugas keamanan di sana nampak tidak menerima serta memasang raut wajah masam.

"Kronologinya tonan mau menunjukan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah2. Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview.Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN.. 😡 malah coba tes lg Dipanggil,bertepuk tangan kencang2,seolah2 mengetes pendengarannya yang memang Tuli."

"Setelah itu malah diberitahu bahwa tidak ada lowongan untuk disabilitas Tuli. Ngacoow 🙄 sumpah saya kesel banget.."

Kejadian tersebut tentu membuat kecewa Tonan. Meski tidak marah Tonan kecewa atas pelayanan karyawan Grab tersebut.

"Tapi suamiku Tonan tidak marah atau tersinggung cuman KECEWA pelayanan nya yang BURUK !!Karena itu dianggap tidak sopan, tidak pantas, menghina dan merendahkan teman2 Tuli seperti ini."

 

4 dari 4 halaman

Dukungan dari Banyak Pihak

Usai keluarga Tonan menceritakan hal tersebut di media sosial, warganet pun memberikan dukungan kepada Tonan dan keluarga.

Aktivis Tuli Surya Sahetapy pun menyampaikan dukungan kepada Tonan dan keluarga. Surya menyampaikan bahwa teman-teman Tuli-HH sudah sering sekali mengalami seperti ini.

"Perjuangan ini tidak cukup tanpa bantuan teman-teman dengar. Be our Deaf Ally!," ungkapnya.

"Terima kasih sudah berani utk berbagi … Ka @tonandaputra @amanda_farliany," komentar Surya Sahetapy dalam laman akun Instagram keduanya.

Grab Indonesia tak lama menanggapi terkait kasus ini. Dikutip dari akun twitter @GrabID, Grab menyampaikan sangat menyesalkan kejadian tersebut.

"Kami telah menghubungi beliau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, agar dapat segera melakukan investigasi internal menyeluruh dan mengambil tindakan tegas."

"Grab tidak mentolerir segala bentuk diskriminasi dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," tulis pernyataan tersebut.

Hingga akhirnya, pihak Grab bertemu langsung untuk meminta maaf kepada Tonan dan keluarga pada 27 April 2022.

Â