Liputan6.com, Jakarta Hal supranatural, paranormal, atau makhluk gaib adalah sesuatu yang dekat dengan masyarakat Indonesia. Namun, bagi masyarakat di negara lain terutama di luar Asia, hal seperti ini masih dianggap aneh dan dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental.
Di luar negeri, banyak orang mengaitkan hal gaib dengan tingkat ketidaknormalan atau kenaifan seseorang.
Baca Juga
Ahli psikologi kognitif terapan di Manchester Metropolitan University di Inggris Dr. Neil Dagnall, telah mempelajari kepercayaan paranormal selama beberapa waktu. Dalam karya terbarunya, perhatian diberikan pada psikopatologi dan hubungannya dengan kepercayaan pada paranormal.
Advertisement
Dagnall dan rekan-rekannya sangat tertarik untuk mengidentifikasi apakah keyakinan tersebut benar-benar menunjukkan profil psikologis maladaptif.
Makalah yang dibuat Dagnall meneliti asumsi yang salah bahwa kepercayaan pada paranormal secara langsung terkait dengan fungsi/penyesuaian psikologi yang buruk. Secara historis, ada beberapa bukti untuk mendukung gagasan ini; tapi, itu tidak konsisten dan tidak meyakinkan.
Populasi umum (non-klinis) percaya pada beberapa aspek paranormal dan/atau melaporkan pengalaman supernatural, asumsi ini berlawanan dengan intuisi—jelas sebagian besar orang yang percaya atau yang memiliki pengalaman paranormal tidak memiliki masalah psikologis yang signifikan.
Peneliti mulai bekerja dengan mensurvei hampir 4.500 warga Inggris tentang kepercayaan mereka pada paranormal, kesehatan mental mereka, dan rasa kesejahteraan mereka secara umum.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Survei dan Analisis
Para peneliti kemudian menganalisis data menggunakan analisis profil laten, yang mengelompokkan individu dalam kumpulan data berdasarkan tren respons yang mereka berikan terhadap pertanyaan survei.
Identifikasi dilakukan pada empat subkelompok yang meliputi:
-Tingkat kepercayaan paranormal dan psikopatologi yang tinggi (sekitar 16 persen dari sampel)
-Keyakinan paranormal tingkat tinggi dan pengalaman yang tidak biasa dengan tingkat psikopatologi yang lebih moderat (sekitar 19 persen dari sampel)
-Tingkat kepercayaan paranormal dan psikopatologi sedang (sekitar 20 persen dari sampel)
-Tingkat kepercayaan paranormal dan psikopatologi yang rendah (sekitar 46 persen dari sampel)
Melihat lebih dalam pada profil ini, Dagnall dan rekan menemukan bahwa anggota profil pertama menunjukkan kesejahteraan mental yang jauh lebih buruk.
Profil pertama juga menunjukkan skor lebih rendah pada ukuran kepuasan hidup, dan lebih tinggi pada ukuran stres yang dirasakan dan indikator kesehatan fisik yang buruk daripada mereka yang berada di grup profil lainnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ciri Umum Kondisi Manusia
Namun, mereka yang menunjukkan tingkat kepercayaan yang moderat pada paranormalitas sama baiknya dengan mereka yang mengalami kepercayaan ini pada tingkat yang jauh lebih rendah.
Berbicara tentang data ini, Dagnall berkata:
"Paranormalitas (kepercayaan/pengalaman) adalah ciri umum dari kondisi manusia, dan bukan sesuatu yang bisa diabaikan. Terlepas dari apakah paranormal itu ada atau tidak, kepercayaan dan pengalaman adalah bidang yang penting untuk dipelajari karena seringkali memiliki pengaruh besar pada individu,” mengutip Psychology Today, Rabu (17/8/2022).
Pengaruh mendalam ini bahkan dapat melindungi terhadap kesehatan mental yang buruk, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa karya Dagnall lainnya.
“Artinya, keyakinan paranormal mungkin bertindak sebagai lensa yang melaluinya orang memahami pengalaman mereka, dan menemukan kenyamanan dalam keadaan di mana mereka menemukan diri mereka sendiri.”
Keyakinan fungsional pada paranormalitas adalah sesuatu yang menarik bagi tim peneliti untuk eksplorasi lebih lanjut.
Topik Penting untuk Diteliti
"Keyakinan jelas harus memenuhi beberapa fungsi adaptif, jika tidak mereka tidak akan bertahan. Akan menarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut kondisi di mana keyakinan itu adaptif, non-adaptif, dan jinak," lanjut Dagnall.
Secara keseluruhan, data seperti ini menyoroti bagaimana keyakinan akal sehat tentang fenomena sosial, dan orang-orang yang mengalaminya, bisa sangat salah.
Tidak hanya itu, stereotip tentang orang-orang seperti mereka yang percaya pada paranormal atau sesuatu yang di luar kenormalan seringkali negatif dan menstigmatisasi.
“Ini memalukan, terutama ketika kepercayaan seperti itu dapat melindungi dari penderitaan mental bagi sebagian orang. Inilah sebabnya mengapa penelitian tentang topik-topik ini penting.”
Sebagai penutup, Dr. Dagnall menekankan poin ini:
“Studi tentang topik-topik seperti ini sangat penting karena pengesahan kepercayaan yang tidak berdasar secara ilmiah tetap ada dalam masyarakat kontemporer. Dalam konteks ini, sangat disayangkan bahwa penelitian tentang kepercayaan paranormal (mengingat pentingnya yang jelas) sering diremehkan, dipinggirkan, dan dimusnahkan."
Advertisement