Sukses

Giant Cell Arteritis, Peradangan Lapisan Arteri yang Bisa Sebabkan Disabilitas Netra Secara Tiba-Tiba

Berbagai penyakit bisa berujung pada disabilitas netra, salah satunya adalah Giant Cell Arteritis (GCA).

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai penyakit bisa berujung pada disabilitas netra, salah satunya adalah Giant Cell Arteritis (GCA).

Giant Cell Arteritis adalah peradangan pada lapisan arteri. Kondisi ini umumnya memengaruhi arteri di kepala, terutama di pelipis. Penyakit yang juga disebut arteritis temporal sering menyebabkan sakit kepala, nyeri kulit kepala, nyeri rahang dan masalah penglihatan.

“Jika tidak diobati, dapat menyebabkan disabilitas netra,” mengutip Mayo Clinic, Selasa (4/10/2022).

Pengobatan segera dengan obat kortikosteroid biasanya mengurangi gejala GCA dan dapat mencegah kehilangan penglihatan. Pasien akan mulai merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah memulai perawatan. Namun, meski pengobatan sudah dilakukan, kekambuhan tetap bisa terjadi.

“Anda harus mengunjungi dokter secara teratur untuk pemeriksaan dan pengobatan efek samping dari penggunaan kortikosteroid.”

Gejala yang paling umum dari GCA adalah sakit kepala dan nyeri seperti ditekan yang biasanya memengaruhi kedua pelipis. Sakit kepala dapat semakin memburuk, datang dan pergi, atau mereda sementara.

Umumnya, tanda dan gejala GCA meliputi:

- Sakit kepala parah yang persisten, biasanya di area pelipis

- Kulit kepala terasa lunak

- Sakit rahang saat mengunyah atau membuka mulut lebar-lebar

- Demam

- Kelelahan

- Penurunan berat badan yang tidak disengaja

- Kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda, terutama pada orang yang juga mengalami nyeri rahang

- Nyeri dan kekakuan di leher, bahu atau pinggul adalah gejala umum dari gangguan terkait polymyalgia rheumatica. Sekitar 50 persen orang dengan GCA juga mengalami polymyalgia rheumatica

- Kehilangan penglihatan yang tiba-tiba dan permanen pada satu mata.

 

2 dari 4 halaman

Tangani Secepatnya

Jika gejala di atas muncul, segera temui dokter. Jika didiagnosis dengan GCA maka perlu segera memulai pengobatan.

“Memulai pengobatan sesegera mungkin biasanya dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan.”

Dengan GCA, lapisan arteri menjadi meradang, menyebabkan mereka membengkak. Pembengkakan ini mempersempit pembuluh darah, mengurangi jumlah darah sehingga semakin sedikit oksigen dan nutrisi penting yang bisa mencapai jaringan tubuh.

Apa yang menyebabkan arteri ini menjadi meradang tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan serangan abnormal pada dinding arteri oleh sistem kekebalan tubuh. Gen tertentu dan faktor lingkungan dapat meningkatkan kerentanan terhadap kondisi tersebut.

3 dari 4 halaman

Faktor Risiko GCA

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena GCA, termasuk:

- Usia

GCA hanya menyerang orang dewasa dan jarang terjadi pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Kebanyakan orang dengan kondisi ini mengalami tanda dan gejala antara usia 70 dan 80 tahun.

- Jenis Kelamin

Wanita sekitar dua kali lebih mungkin mengembangkan kondisi ini daripada pria.

- Ras dan wilayah geografis

Arteritis sel raksasa paling sering terjadi pada orang kulit putih di populasi Eropa Utara atau keturunan Skandinavia.

- Polimialgia rematik

Memiliki polymyalgia rheumatica menempatkan seseorang pada peningkatan risiko GCA.

- Keturunan  

Terkadang kondisi ini berkaitan dengan riwayat penyakit keluarga.

4 dari 4 halaman

Komplikasi GCA

GCA dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

- Hilangnya penglihatan

Aliran darah ke mata yang jumlahnya berkurang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tiba-tiba tanpa rasa sakit pada satu atau kedua mata. Kehilangan penglihatan biasanya permanen.

- Aneurisma aorta

Aneurisma adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah yang melemah, biasanya di arteri besar yang mengalir di tengah dada dan perut (aorta). Aneurisma aorta bisa pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.

Karena komplikasi ini dapat terjadi bahkan bertahun-tahun setelah diagnosis GCA, dokter dapat memantau aorta pasien dengan rontgen dada tahunan atau tes pencitraan lainnya, seperti ultrasound dan CT scan.