Sukses

Melukis Saat Rawat Inap, Remaja Autisme Tak Menyangka Lukisannya Laris Manis

Lukisan Emmett Tolis, yang menggambarkan hal-hal biasa seperti sepotong pizza, logo Flyers, atau sosis di garpu, menarik khalayak yang lebih luas.

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, lukisan sederhana seorang remaja autisme, Emmett Tolis (13) yang menggambarkan hal-hal biasa seperti sepotong pizza, logo Flyers, atau sosis di garpu, menarik khalayak yang lebih luas.

Bahkan beberapa kartu dekorasi lukisannya terjual hingga ke pelanggan sejauh Tennessee dan Missouri, dan lebih dari 50 lukisannya dipajang di pintu masuk toko seni Doylestown.

Emmett, sapaannya, memulai melukis tahun lalu sebagai terapi untuk mengurangi stres. Setahun lalu ia mengalami masa sulit saat dirawat di rumah sakit Children's Hospital of Philadelphia (CHOP) dari Juli hingga November 2021.

Ada beberapa pilihan lain baginya untuk menemukan perawatan khusus untuk bentuk autisme yang parah. Emmett sendiri mengalami tantrum jika rutinitasnya terganggu, dan tubuh orang tuanya kerap terluka saat menenangkannya. 

Melukis tidak pernah menjadi bagian dari rutinitas Emmett, kata ibunya. Tetapi dia segera mengetahui bahwa itu bisa mengalihkan perhatian Emmet selama berbulan-bulan di rumah sakit.

“Murah, memakan waktu, dan ia tenang saat akan melakukannya,” kata ibunya, dikutip The Philadelphia Inquirer.

Lukisan-lukisan itu berbentuk bebas atau mulai dengan sketsa yang dibuat ibunya dari subjek yang diminta Emmett. Selain benda sehari-hari, Emmett senang melukis hal-hal lain yang menarik baginya, seperti bendera internasional.

Di CHOP, lukisan Emmett menghiasi kamar rumah sakit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Aktivitas Favorit Emmett

Melukis terus menjadi salah satu hiburan favorit Emmett setelah ia kembali ke rumah. Ia sering memakai headphone saat ia bekerja, kecintaannya pada pengulangan terpuaskan dengan mendengarkan berulang-ulang lagu Kari Jobe The Blessing, sebuah lagu Kristen.

Tahun lalu, ibunya mencetak 150 kartu Natal untuk keluarga dan teman-teman yang dihiasi dengan seni bertema liburan Emmett. Mereka sangat populer, katanya, ia membuat situs web dengan Dorfman untuk menunjukkan dan menjual seni, dan mulai menawarkan kartu di pasar petani lokal.

Sebuah bisnis pipa juga mengadopsi lukisan Emmett tentang toilet (saat ia terpesona oleh kamar mandi) untuk ucapan terima kasih yang diberikan kepada pelanggan.

Emmett hanya melukis subjek yang menarik baginya, kata Tolis. Sebuah pusat bedah bahkan mencoba memesan kartu ucapan terima kasih yang menampilkan hati seharga $1.000 (Rp 15,3 juta), tetapi Emmett menolaknya karena tidak merasa tertarik.

"Ia seniman yang temperamental," candanya.

 

3 dari 4 halaman

Manfaat Terapi Seni untuk Anak Autisme

American Art Therapy Association mencatat, terapi seni sangat cocok untuk mengurangi stres pada anak-anak penyandang autisme, mengingat banyak dari mereka berpikir secara visual. Beberapa dari mereka juga memanfaatkan karya seni sebagai medium yang mendorong mereka untuk mengekspresikan perasaannya.

Mungkin itu alasannya kenapa kegiatan kesenian, seperti melukis sangat digandrungi oleh penyandang autisme karena tidak memerlukan komunikasi verbal, tidak memerlukan kontak mata, meningkatkan imajinasi, dan tentu meningkatkan regulasi emosi dan sensorik yang berdampak pada perilaku anak.

 

Bagi orangtua Emmett, George dan Elizabeth Tolis, lukisan-lukisan itu menawarkan pandangan unik ke dalam benak seorang putra berusia 13 tahun yang ekspresi verbalnya terbatas.

"Ini benar-benar seperti melihat ke dalam jiwa Emmett di sini," kata Elizabeth Tolis tentang lukisan putranya.

Beberapa pelanggan membeli kartu tanpa mengetahui apa pun tentang autisme Emmett, tertarik dengan kepolosan dan warna primernya yang cerah, kata Robert Dorfman, seorang teman keluarga yang memproduksi dan menjual kartu di toko percetakan dan periklanan Warrington, Peregrine Associates. Yang lain tergerak untuk membeli setelah mengetahui cerita Emmett.

"Ini membuat orang lain tahu bahwa Emmett ada di luar sana," kata Dorfman, "dan Anda tidak sendirian di dunia ketika Anda memiliki seseorang dengan jenis autisme seperti itu."

4 dari 4 halaman

Keluarga Sumbangkan Sebagian Uang Hasil Penjualan Lukisan

 

Keluarga telah menyumbangkan sejumlah uang dari penjualan kartu, termasuk ke taman bermain lokal yang disesuaikan untuk anak-anak dengan kesulitan sensorik. Mereka berharap dapat membuat badan amal untuk mendukung organisasi yang memberikan bantuan bagi keluarga dalam krisis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.