Sukses

Studi Baru Ungkap Tanda-Tanda Autisme dari Mata Anak

Studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics ini menguraikan tanda-tanda bagi orang tua untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka.

Liputan6.com, Jakarta Para ahli mengungkapkan bahwa kontak mata bisa menjadi tanda ketika harus membawa anak ke dokter untuk memeriksakan apakah anak memiliki autisme.

Studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics ini menguraikan tanda-tanda bagi orang tua untuk membantu mereka berinteraksi dengan anak-anak mereka.

Tanda-tanda umum biasanya termasuk menghindari berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.

Namun, petugas medis di Yale University di AS mengatakan kurangnya kontak mata juga bisa menjadi tanda dan dapat membantu diagnosis dan pengobatan kondisi tersebut di masa mendatang.

Tim mempelajari aktivitas otak selama interaksi sosial antara pasangan orang dewasa.

Biasanya, salah satu peserta memiliki ASD dan keduanya dipasangi penutup sensor yang mengirimkan cahaya ke otak.

Gadget juga mencatat perubahan sinyal cahaya dengan informasi tentang aktivitas otak selama kontak mata.

Dalam sebuah artikel di jurnal PLOS ONE, mereka menjelaskan bahwa kontak mata pada orang dengan ASD secara signifikan mengurangi aktivitas di wilayah otak yang disebut korteks parietal dorsal.

Ini adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas perhatian spasial dan gerakan mata.

Mereka mengatakan bahwa selama kontak mata, aktivitas otak disinkronkan antara mereka yang tidak memiliki penyakit.

Ini berarti mereka mampu mempertahankan kontak mata dengan orang lain.

Namun, mereka yang menderita ASD mengalami kesulitan melakukan kontak mata, sesuatu yang menurut para peneliti konsisten dengan kesulitan yang dihadapi beberapa pasien dengan kondisi tersebut ketika berhubungan dengan interaksi sosial.

Penulis Joy Hirsch, Elizabeth Mears, mengatakan, “Otak kita haus akan informasi tentang orang lain, dan kita perlu memahami bagaimana mekanisme sosial ini bekerja dalam konteks dunia nyata dan interaktif baik pada individu yang berkembang normal maupun individu dengan ASD (autisme). gangguan spektrum)."

 

2 dari 3 halaman

Tanda-tanda Autisme

NHS mengatakan orang dengan autisme dapat berperilaku berbeda dari orang lain yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Panduan resmi menyatakan bahwa mereka yang terpapar dapat:

- Merasa sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain

- Merasa sulit untuk memahami bagaimana orang lain berpikir atau merasa

- Menemukan hal-hal seperti cahaya terang atau suara keras membuat Anda kewalahan, stres, atau tidak nyaman

- Merasa cemas atau kesal tentang situasi dan peristiwa sosial yang tidak dikenal

- Membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami informasi

- Melakukan atau memikirkan hal yang sama berulang kali

"Kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tidak hanya tentang neurobiologi autisme dan perbedaan sosial, tetapi juga mekanisme saraf yang mendasari yang mendorong hubungan sosial yang khas," ujar peneliti.

 

3 dari 3 halaman

Penelitian Sebelumnya

Para ahli di Beijing-Tsinghua Center for Life Sciences di Beijing, China, sebelumnya juga telah memodelkan ekspresi wajah penyandang autisme.

Menulis di jurnal Abnorm Psychol pada tahun 2018, mereka menemukan bukti “penghindaran mata” pada anak kecil dengan ASD.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 juga menemukan bahwa kurangnya kontak mata adalah tandanya.

Para peneliti dari Manchester University dan University of Western Australia mempelajari 103 bayi antara usia sembilan dan 14 bulan.

Semuanya menunjukkan tanda-tanda awal autisme, yang diantaranya berupa tidak tersenyum, menjadi sangat kesal dengan rasa atau suara tertentu, mengulangi gerakan berulang, tidak berbicara sebanyak anak-anak lain, melakukan kontak mata, atau menanggapi nama mereka.