Sukses

Tutur Rasa, Antologi Orangtua Disleksia tentang Buah Hati Disabilitas

Orangtua dari anak penyandang disabilitas memerlukan ruang untuk berbagi kisah, perasaan, dan pengalaman mengasuh buah hati istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua dari anak penyandang disabilitas memerlukan ruang untuk berbagi kisah, perasaan, dan pengalaman mengasuh buah hati istimewa.

Pasalnya, mendampingi anak disabilitas dari lahir hingga tumbuh dewasa bukanlah perkara yang mudah dan selalu terselip cerita unik dalam prosesnya.

Hal ini melatar belakangi Komunitas penulis Orangtua Berbagi, Penerbit Joeragan Artikel, dan Yayasan Ananda Mutiara (Y-AMI) Surabaya berkolaborasi dalam menerbitkan buku antologi bertajuk Tutur Rasa.

Buku ini spesial lantaran ditulis oleh orangtua-orangtua yang menyandang disleksia dan juga memiliki anak berkebutuhan khusus terutama disleksia.

“Ada semangat, ada inspirasi, ada dukungan, bahkan pelajaran hidup. Semoga bisa menginspirasi dan menyemangati banyak orangtua dengan anak istimewa, khususnya disleksia di Tanah Air, kita tidak sendirian,” mengutip keterangan foto di Instagram Orangtuaberbagi.id, Selasa (29/11/2022).

Sebelumnya, pada 27 November 2022 ketiga pihak tersebut mengadakan bedah buku secara hibrid di tiga kota yakni Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Menurut Ketua Y-AMI Surabaya Donny Handri Cahyono, selain membedah buku acara tersebut juga diwarnai sesi komunikasi ada konsultasi. Para orangtua yang mempunyai anak disleksia juga dimotivasi untuk mau menuliskan momen-momen keindahan, keceriaan, dan tantangan selama mendampingi buah hati.

Cerita-cerita inspiratif dari para orangtua anak spesial seperti disleksia bisa menjadi bahan untuk berbagai pengalaman dan informasi bagi orangtua lain.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Menulis

Donny berpendapat, menulis adalah hal yang penting bagi para orangtua disleksia.

“Menulis cerita bagi orangtua disleksia sangat penting agar para orangtua ini dapat memotret, dapat mengambil momen-momen istimewa anak-anaknya sehingga tulisan itu dapat dibagikan kepada orang lain sebagai pelajaran atau wawasan ilmu,” kata Donny kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks Senin (28/11/2022).

Ia juga menyampaikan bahwa orangtua yang ikut serta dalam acara tersebut merasa bahwa acaranya sangat bermanfaat. Dengan acara ini, para orangtua mengetahui bahwa ada komunitas yang mewadahi keluh kesah mereka.

“Ada tempat untuk berkumpul, berkeluh kesah, healing. Mereka bisa berbagi rasa, berbagi cerita bersama komunitas. Dari acara itu mereka punya satu ide kegiatan yang sangat penting, yakni menulis momen indah, momen gado-gado bersama anaknya.”

3 dari 3 halaman

Kisah Luar Biasa

Buku Tutur Rasa ini adalah tulisan para orangtua tentang pengalaman dalam mengurus anak-anaknya. Kebahagiaan, kesedihan, harapan semua bercampur jadi satu dalam buku antologi tersebut sehingga dapat dibaca oleh orang lain.

Dalam acara yang sama, Founder Joeragan Artikel Ummi Aleeya mengatakan bahwa dalam proses melahirkan sebuah buku diperlukan kerja sama tim.

“Saya dari penerbit dan komunitas sifatnya memfasilitasi. Tapi lebih dari itu sebetulnya daya juang itu ada di tangan penulis, penanggung jawab, serta tim yang terkait, ada editor, layouter dan sebagainya,” kata Ummi Aleeya dalam acara virtual di YouTube OrangtuaBerbagi.ID.

Ia melihat bahwa kisah-kisah dalam antologi tersebut sangat luar biasa karena diciptakan oleh para orangtua luar biasa yang juga memiliki anak yang luar biasa.

“Kenapa Allah menitipkan anak-anak yang luar biasa, karena ibu-ibunya pun luar biasa dan saya lihat energi di komunitasnya juga memang luar biasa. Harapan saya, jangan sampai ini menjadi buku yang terakhir,” pungkasnya.